12625577

IQPlus, (6/5) - Arab Saudi menaikkan harga minyak mentah andalannya ke Asia selama tiga bulan berturut-turut, seiring kerajaan tersebut mencoba memperketat pasar minyak untuk mencegah surplus global.

Saudi Aramco milik negara menaikkan harga jual resmi minyak mentah Arab Light untuk pelanggan di Asia pada bulan Juni sebesar 90 sen AS menjadi US$2,90 per barel di atas patokan regional Oman-Dubai, menurut daftar harga yang dilihat oleh Bloomberg. Bandingkan dengan perkiraan peningkatan sebesar 60 sen AS dalam survei Bloomberg terhadap enam perusahaan penyulingan. Harga untuk varietas ringan dan berat lainnya juga meningkat pada bulan Mei.

Kenaikan ini menyoroti upaya Arab Saudi untuk menjaga pasar tetap ketat di tengah memudarnya risiko perang di Timur Tengah, yang telah membantu menurunkan harga minyak di London. Sebagian besar pedagang dan analis yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya akan memperpanjang pembatasan produksi mereka, kemungkinan besar hingga akhir tahun ini.

Meskipun terjadi ketegangan antara Iran dan Israel, prospek minyak tampaknya semakin suram di tengah kekhawatiran terhadap perekonomian Tiongkok, dan melimpahnya pasokan minyak mentah dari negara-negara non-OPEC seperti Amerika Serikat. Ada juga tanda-tanda melemahnya permintaan solar, bahan bakar yang dianggap sebagai barometer kegiatan ekonomi.

OPEC memproduksi 26,81 juta barel per hari pada bulan April, sekitar 50.000 barel per hari lebih sedikit dibandingkan bulan sebelumnya, menurut survei Bloomberg. Akibatnya, pembatasan pasokan yang disepakati oleh kelompok tersebut dan sekutunya pada awal tahun untuk mencegah surplus masih belum selesai.

Irak dan Uni Emirat Arab terus memproduksi beberapa ratus ribu barel per hari di atas batas yang disepakati. (end/Bloomberg)