BAKRIE & BROTHER (BNBR) BERENCANA LAKUKAN KUASI ORGANISASI

  • Info Pasar & Berita
  • 16 Mei 2024

13640700

IQPlus, (16/5) - Bakrie & Brothers (BNBR) berencana akan melakukan kuasi reorganisasi yang dilakukan untuk memperbaiki kondisi laporan posisi keuangan konsolidasian perseroan agar dapat menunjukkan posisi keuangan lebih baik, dan performa perseroan tanpa dibebani defisit masa lalu.

Manajemen BNBR dalam keterangan tertulisnya Rabu (15/5) menuturkan bahwa Kuasi Reorganisasi dilakukan dengan latar belakang sejak berdiri di tahun 1951 sebagai Perseroan yang awalnya bergerak di bidang perdagangan umum dan keagenan, Perseroan telah tumbuh dan berkembang menjadi salah satu Perseroan terbesar berdasarkan kapitalisasi nilai pasar di Indonesia dengan berbagai jenis usaha di bidang pipa baja, infrastruktur dan konstruksi terkait, serta investasi di bidang perkebunan di Indonesia.

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2023, Perseroan mencatat saldo defisit sebesar Rp19,5 triliun yang merupakan akumulasi laba rugi (defisit) Perseroan pada periode 2011-2023. Adapun tujuan Dilakukannya dan manfaat Rencana Kuasi Reorganisasi adalah Perseroan dapat memulai awal yang baru (fresh start) dengan neraca keuangan yang menunjukan saldo laba tanpa dibebani defisit masa lampau serta memperbaiki struktur ekuitas Perseroan dengan mengeliminasi akumulasi rugi (defisit) dengan menggunakan komponen ekuitas lain seperti agio saham, selisih transaksi dengan pihak nonpengendali, dan penurunan modal saham.

Lebih lanjut Manajemen BNBR memaparkan dengan kondisi neraca keuangan yang menunjukan nilai sekarang tanpa dibebani defisit masa lampau, Perseroan diharapkan akan lebih mudah memperoleh pendanaan, jika diperlukan, dalam rangka pengembangan usaha dan dengan tidak adanya saldo defisit, maka akan dapat memberikan dampak positif bagi para pemegang saham karena Perseroan dapat membagi dividen sesuai dengan peraturan yang berlaku, termasuk Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 (UUPT) serta meningkatkan minat dan daya tarik investor untuk memiliki saham Perseroan sehingga diharapkan juga akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham.

Selain itu, Perseroan juga menunjukan tren performa keuangan yang membaik dari tahun ke tahun. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan pendapatan sebesar 16,24% CAGR. Peningkatan pendapatan Perseroan ini sebagian besar disebabkan perkembangan bisnis Perseroan melalui entitas anak VKTR yang bergerak di bidang penjualan kendaraan listrik, PT Bakrie Metal Industries (BMI) dan entitas anak Perseroan yang bergerak di bidang pabrikasi baja bergelombang, pabrikasi pipa baja dan konstruksi baja dan PT Bakrie Indo Infrastructure (BIIN) yang bergerak di bidang pembangunan dan jasa infrastruktur.

Tren performa yang positif ini juga bisa terlihat dari meningkatnya laba usaha Perseroan selama tiga tahun berturut-turut, masing-masing sebesar Rp20.698.012.660, Rp231.919.195.728, dan Rp348.314.435.488, dengan rata-rata marjin laba usaha sebesar 5,51%.

Pada bulan Desember 2023, Perseroan melakukan penyelesaian restrukturisasi kewajiban derivatif kepada Glencore melalui settlement antara kewajiban derivatif dengan investasi jangka pendek. Dengan restrukturisasi ini, kinerja Perseroan di tahun berikutnya menjadi lebih baik dan pada periode tahun 2021 sampai 2023, Perseroan memiliki laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk masing-masing sebesar Rp63.677.504.259, Rp266.134.849.973, dan Rp237.467.268.293.

Rata rata 3 tahun atas laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah sebesar Rp189.093.207.508 selanjutnya, Perseroan memiliki prospek yang baik, terbukti dengan adanya laba tahun berjalan yang positif dalam laporan keuangan konsolidasian tahunan yang diaudit selama 3 (tiga) tahun berturut-turut masing-masing sebesar Rp86.786.361.307, Rp306.157.408.865, dan Rp264.461.997.282.

"Dampak positif dari pelaksanaan Rencana Kuasi Reorganisasi terhadap posisi ekuitas Perseroan adalah Perseroan dapat memulai awal yang baru dengan menunjukkan posisi keuangan yang lebih baik tanpa dibebani oleh defisit,"tuturnya.

Untuk melancarkan aksi maka BNBR akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang akan digelar pada tanggal 21 Juni 2024. (end)

Kembali ke Blog