22136809
IQPlus, (9/8) - Sesuai dengan prinsip berkelanjutan, Bank Mandiri memiliki komitmen kuat untuk menyediakan akses, produk, dan layanan keuangan yang bisa diperoleh dan dijangkau masyarakat luas.
Komitmen tersebut salah satunya diwujudkan Bank Mandiri dengan menghadirkan Mandiri Agen sejak tahun 2014.
Mandiri Agen hadir untuk meningkatkan akses keuangan, khususnya di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal).
Hal ini sejalan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 76 Tahun 2016 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan bagi Konsumen dan Masyarakat.
Sejak tahun 2019 bergabung menjadi Agen Mandiri, kini sudah ribuan pelanggan yang terlayani di desanya hingga warga di luar desanya.
Agen Mandiri, menjadi solusi bagi warga yang sebagian besar berprofesi nelayan ini untuk bisa mendapatkan akses finansial (access to finance) ke produk bank, seperti pembukaan rekening, transaksi perbankan dan non perbankan serta referal kredit produktif bagi ekosistem di sekitar Agen.
Hingga Juni 2024, Mandiri Agen telah melayani pembukaan rekening atas 421.758 nasabah baru dan mengelola sebanyak 2,9 juta nasabah ekosistem agen serta menghimpun dana masyarakat sebesar Rp18,63 triliun.
Selain itu, melalui digitalisasi layanan dengan sarana transaksi Aplikasi Mandiri Agen dan EDC Mini ATM, Bank Mandiri berhasil mendorong frekuensi transaksi sebesar 38,4 juta transaksi dan volume transaksi Agen Laku Pandai sebesar Rp41, 67 triliun hingga Juni 2024.
Senior Vice President (SVP) Retail Deposit Product and Solution Bank Mandiri Evi Dempowati mengatakan, kehadiran Mandiri Agen mampu mempermudah akses masyarakat yang selama ini belum terjamah perbankan (underserved) untuk melakukan transaksi pembukaan rekening tabungan, transfer, setoran tabungan, pembayaran tagihan dan refferal kredit mikro produktif.
"Kehadiran Mandiri Agen telah menghasilkan dampak positif antara lain mempercepat inisiatif literasi keuangan di tengah-tengah masyarakat dengan lokasi agen yang secara strategis ditempatkan di lokasi-lokasi usaha nasabah turunan wholesale, debitur kredit mikro dan UMKM-UMKM yang bergabung di dalam ekosistem," kata Evi. (end)