17555426

IQPlus, (25/6) - Bank of Thailand mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah, menjaga ruang kebijakannya yang terbatas karena ketidakpastian politik di dalam negeri memperparah risiko global mulai dari tarif AS hingga konflik di Timur Tengah.

Tujuh anggota Komite Kebijakan Moneter bank sentral memberikan suara 6-1 untuk mempertahankan suku bunga pembelian kembali satu hari tetap pada 1,75 persen pada pertemuan hari Rabu (25 Juni). Penahanan tersebut diprediksi oleh 15 dari 21 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, dengan sisanya memperkirakan pemotongan seperempat poin. April menyaksikan pemotongan pertama berturut-turut sejak 2020.

Gubernur Sethaput Suthiwartnarueput telah memperingatkan pada bulan Mei bahwa BOT memiliki "amunisi" kebijakan yang terbatas setelah 75 basis poin pemotongan suku bunga sejak Oktober. Namun, keretakan minggu lalu dalam koalisi yang berkuasa menambah risiko bagi ekonomi Asia Tenggara, tepat ketika pemerintah mengadakan pembicaraan untuk menghindari ancaman tarif 36 persen atas ekspor ke AS.

UBS Group telah menurunkan peringkat saham Thailand menjadi netral dari overweight karena kekhawatiran atas arah kebijakan dan sentimen investor. (end/Bloomberg)