24929234

IQPlus, (6/9) - Belanja rumah tangga di Jepang naik lebih rendah dari yang diharapkan pada bulan Juli, menurut data pemerintah pada hari Jumat, karena konsumen tetap waspada untuk melonggarkan dompet mereka dalam menghadapi harga yang lebih tinggi.

Belanja konsumen naik tipis 0,1 persen pada bulan Juli tahun ke tahun, dibandingkan dengan perkiraan pasar rata-rata untuk pertumbuhan 1,2 persen. Berdasarkan penyesuaian musiman, belanja bulan ke bulan menurun 1,7 persen dibandingkan perkiraan penurunan 0,2 persen.

Data sehari sebelumnya menunjukkan upah Jepang yang disesuaikan dengan inflasi tumbuh untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan Juli, terutama berkat peningkatan bonus musim panas. Gaji pokok, atau gaji tetap, menandai laju peningkatan tercepat dalam hampir 32 tahun, yang mencerminkan hasil dari pembicaraan upah pekerja-manajemen musim semi ini.

Namun seorang pejabat pemerintah mengatakan ujian besarnya adalah apakah upah riil terus meningkat pada bulan Agustus dan seterusnya, tanpa faktor musiman bonus musim panas.

Bersama dengan upah yang solid dan inflasi yang berkelanjutan, konsumsi yang kuat merupakan salah satu faktor yang menurut Bank Jepang menjadi kunci keputusannya untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut.

BOJ menghentikan suku bunga negatif pada bulan Maret dan menaikkan suku bunga jangka pendek menjadi 0,25 persen pada bulan Juli dengan pandangan bahwa ekonomi sedang membuat kemajuan menuju pencapaian target inflasi 2 persen secara berkelanjutan.

Pemerintah Jepang bulan lalu menaikkan penilaian ekonominya untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun karena adanya tanda-tanda perbaikan belanja pribadi, yang menyumbang lebih dari setengah perekonomian Jepang. (end/Reuters)