34129551

IQPlus, (8/12) - London: Bank of England (BOE) memperingatkan bahwa meskipun kondisi keuangan rumah tangga lebih baik dari perkiraan, namun biaya pinjaman yang lebih tinggi belum sepenuhnya memberikan pengaruh terhadap perekonomian.

Dalam Laporan Stabilitas Keuangan (FPC) semesteran, bank sentral mencatat bahwa lingkungan risiko secara keseluruhan masih penuh tantangan di tengah lesunya perekonomian domestik, risiko lebih lanjut terhadap pertumbuhan global dan inflasi, serta meningkatnya ketegangan geopolitik.

BOE menaikkan suku bunga lebih dari 500 basis poin antara Desember 2021 dan Agustus 2023, menaikkan suku bunga utamanya ke level tertinggi dalam 15 tahun dalam upaya memerangi melonjaknya inflasi. Komite Kebijakan Keuangannya menyoroti dalam laporannya bahwa suku bunga jangka panjang di Inggris dan Amerika kini berada pada tingkat sebelum 2008.

"Dampak penuh dari kenaikan suku bunga belum terlihat, sehingga menimbulkan tantangan berkelanjutan bagi rumah tangga, dunia usaha dan pemerintah, yang dapat diperburuk oleh kerentanan dalam sistem keuangan berbasis pasar," kata FPC, dikutip dari CNBC International, Jumat, 8 Desember 2023.

"Sejauh ini, dan sementara FPC terus memantau perkembangannya, peminjam dan sistem keuangan Inggris secara umum memiliki ketahanan terhadap dampak suku bunga yang lebih tinggi dan lebih fluktuatif," tambahnya.

Sejak FSR terakhir pada Juli, pertumbuhan pendapatan rumah tangga telah lebih besar dari perkiraan, FPC mencatat, yang telah mengurangi jumlah rumah tangga yang mengalami rasio pembayaran utang yang disesuaikan dengan biaya hidup yang tinggi.

Sementara itu, perkiraan jalur suku bunga utama BOE yang lebih rendah telah mengurangi kemungkinan kenaikan suku bunga tersebut. "Meskipun demikian, keuangan rumah tangga masih terbebani oleh meningkatnya biaya hidup dan suku bunga yang lebih tinggi, yang beberapa di antaranya belum tercermin dalam pembayaran hipotek yang lebih tinggi," kata FPC. (end/ba)