12060250

IQPlus, (30/4) - Gubernur Bank of Thailand (BOT) Sethaput Suthiwartnarueput menyebutkan tekanan politik tidak akan memaksa bank sentral Thailand untuk mengambil keputusan suku bunga secara independen.

"Buktinya ada pada pudingnya," kata Sethaput Suthiwartnarueput, dikutip dari CNBC International, Selasa, 30 April 2024.

Meskipun ada seruan untuk penurunan suku bunga, tambahnya, BOT tidak akan bertindak jika tidak beroperasi secara independen.

"Saya pikir kerangka tata kelola untuk hal ini cukup jelas, keputusan yang telah dibuat menunjukkan bahwa keputusan tersebut diambil berdasarkan (apa) yang kami rasa paling tepat untuk perekonomian, dan bukan berdasarkan pertimbangan untuk mencoba meringankan beban ekonomi, tekanan politik atau lainnya," tukasnya.

BOT mempertahankan suku bunga utama di 2,50% dalam pertemuan kebijakan terbarunya di April. Namun bank sentral telah menghadapi tekanan kuat dari pemerintah untuk menurunkan suku bunga, termasuk dari Perdana Menteri Srettha Thavisin, menurut laporan Reuters.

Biaya pinjaman yang lebih rendah cenderung merangsang pertumbuhan ekonomi karena mendorong dunia usaha untuk berinvestasi dan konsumen untuk berbelanja. Dalam risalah pertemuan April, komite kebijakan moneter menyatakan keprihatinan atas meningkatnya utang rumah tangga dan mengakui pentingnya pengurangan utang (deleveraging) utang.

"Tingginya jumlah utang yang terutang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi jangka panjang, terutama jika utang tidak memberikan kontribusi terhadap pendapatan atau akumulasi kekayaan di masa depan," pungkasnya. (end/ba)