29233891

IQPlus, (20/10) - Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan kekuatan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan pasar tenaga kerja yang ketat dapat membenarkan kenaikan suku bunga Federal Reserve lebih lanjut. Pernyataan tersebut tampaknya melawan ekspektasi pasar bahwa kenaikan suku bunga bank sentral AS telah berakhir.

"Kami memerhatikan data terkini yang menunjukkan ketahanan pertumbuhan ekonomi dan permintaan tenaga kerja," kata Powell, dalam sambutannya di Economic Club of New York, dikutip dari The Business Times, Jumat, 20 Oktober 2023.

"Bukti tambahan dari pertumbuhan yang terus-menerus berada di atas tren, atau bahwa pengetatan di pasar tenaga kerja tidak lagi berkurang, dapat menempatkan kemajuan lebih lanjut pada inflasi dalam risiko dan dapat membenarkan pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut," tambah Powell.

Agar inflasi dapat kembali ke target The Fed sebesar dua persen, tambah Powell, kemungkinan diperlukan periode pertumbuhan di bawah tren dan kondisi pasar tenaga kerja yang lebih lemah.

Sejak The Fed mulai menaikkan suku bunga pada Maret 2022, tingkat pengangguran hanya sedikit berbeda dari angka saat ini sebesar 3,8 persen, di bawah tingkat yang dianggap non-inflasi oleh sebagian besar pejabat The Fed, dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan secara umum tetap berada di atas tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 1,8 persen.

Para pejabat melihatnya sebagai potensi mendasar perekonomian. "The Fed berjalan dengan hati-hati dalam mengevaluasi perlunya kenaikan suku bunga lebih lanjut," kata Powell.

Powell juga mencatat sejumlah ketidakpastian dan risiko baru yang perlu diperhitungkan ketika The Fed mencoba menyeimbangkan ancaman dengan membiarkan inflasi kembali meningkat dengan ancaman bersandar pada perekonomian lebih dari yang diperlukan.

"Peran kelembagaan kami di Federal Reserve adalah memantau perkembangan ini untuk mengetahui implikasi ekonominya, yang masih sangat tidak pasti," pungkasnya. (end/ba)