22126154

IQPlus, (9/8) - Bursa saham Wall Street menguat pada Kamis (8 Agustus) setelah data ketenagakerjaan yang lebih baik, memperpanjang periode volatilitas dan secara signifikan mengurangi kerugian minggu ini.

Klaim awal pengangguran AS menurun dibandingkan dengan minggu sebelumnya, mengurangi kekhawatiran akan kemungkinan resesi AS setelah data ketenagakerjaan bulanan minggu lalu memicu krisis.

"Kami melihat value investor muncul dan membeli penurunan ini dan pertanyaannya adalah, apakah ini akan berlanjut?" kata Adam Sarhan dari 50 Park Investments.

Dow Jones Industrial Average naik 1,8 persen menjadi 39,446.49, meninggalkannya turun hanya 0,7 persen untuk minggu ini.

S&P 500 berbasis luas melonjak 2,3 persen menjadi 5.319,31, sedangkan Nasdaq Composite yang kaya akan teknologi naik 2,9 persen menjadi 16.660,02.

Sebelas sektor di S&P 500 menguat, sedangkan Nasdaq sangat positif.

Pasar telah gelisah terhadap perekonomian AS sejak laporan pekerjaan bulanan Jumat lalu memicu kerugian yang semakin parah pada hari Senin. Saham naik pada hari Selasa, turun pada hari Rabu dan kini naik lagi pada hari Kamis.

Selain kekhawatiran resesi, saham-saham AS juga terpukul oleh dampak dari pembatalan .carry trade. setelah Bank of Japan menaikkan suku bunga pekan lalu.

Yen telah jatuh kembali setelah Bank of Japan mengisyaratkan pendekatan dovish terhadap suku bunga.

"Segala sesuatunya telah mereda secara signifikan," kata Art Hogan dari B Riley Wealth, yang mengatakan volatilitas berasal dari ketidakpastian apakah tanda-tanda perlambatan ekonomi AS menunjukkan "normalisasi" atau menandakan resesi.

Di antara masing-masing perusahaan, Eli Lilly melonjak 9,4 persen, didorong oleh kuatnya penjualan obat-obatan yang mengobati diabetes, penurunan berat badan, dan kanker payudara metastatik. (end/AFP)