22426168
IQPlus, (13/8) - Seiring sektor sepeda motor listrik Indonesia menghadapi tantangan pada 2025, laboratorium pengujian baterai terdepan di Tanah Air mendorong para pelaku industri untuk melampaui kebijakan yang bersifat sementara dan berinvestasi pada kesiapan pasar jangka panjang.
Berbicara pada International Battery Summit yang diselenggarakan pada 5 Agustus 2025, Harold David Loevy, Direktur PT CARSURIN Tbk, menyampaikan pidato utama berjudul "Melampaui Subsidi: Membangun Ekosistem Baterai EV yang Siap Masa Depan." Paparan tersebut menyoroti kontraksi penjualan kendaraan listrik roda dua setelah kuota subsidi pemerintah habis pada akhir 2024.
Paparan itu menekankan bahwa meskipun pengujian keselamatan baterai berdasarkan UN R136 atau SNI 8872 yang saat ini masih bersifat sukarela di Indonesia, pasar internasional bergerak cepat menuju standar yang lebih ketat. Korea Selatan, India dan Vietnam disebut sebagai contoh pasar di mana pengujian tidak hanya tertanam dalam regulasi, tetapi juga dalam tanggung jawab produsen, kelayakan asuransi dan tata kelola rantai pasok.
"Menunda pengujian bukanlah pilihan yang netral ini merupakan risiko yang signifikan,"ujar Loevy, seraya menyoroti risiko reputasi dan operasional dari baterai pack yang tidak diuji atau berkinerja buruk di pasar EV roda dua Indonesia yang tumbuh pesat. "Sertifikasi baterai bukan biaya akibat regulasi melainkan investasi strategis. Pengujian bukan tentang pasar hari ini; melainkan tentang menguasai pasar esok hari."
PT CARSURIN Tbk, yang mengoperasikan fasilitas pengujian baterai EV tercanggih di Indonesia, terakreditasi untuk SNI 8872 (identik dengan UN R136) dan saat ini dalam proses penambahan akreditasi UN 38.3 untuk keselamatan transportasi serta pengujian kinerja berbasis SNI 9102, yang memungkinkan produsen melakukan pengujian benchmark ketahanan, perilaku termal dan siklus hidup sebelum produck diluncurkan ke pasar.
Dalam acara tersebut, PT CARSURIN Tbk secara resmi melakukan serah-terima sertifikat SNI 8872:2019 kepada LG Energy Solution Ltd dari Korea menegaskan kepemimpinannya dalam keselamatan baterai kendaraan listrik dan mempertegas komitmennya untuk meningkatkan standar industri.
Paparan tersebut diakhiri dengan ajakan bagi para pelaku industri perakit baterai, importir dan merek motor listrik untuk memanfaatkan kelesuan saat ini sebagai peluang untuk persiapan teknis.
"Mereka yang berinvestasi dalam pengujian baterai sekarang akan menjadi pihak yang produknya siap dikirim, dipasarkan dan ditingkatkan skalanya ketika pasar kembali bangkit." (end)