12642453
IQPlus, (6/5) - Ekonom sekaligus Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan bahwa perbankan nasional masih menjadi tempat yang sangat aman untuk menyimpan uang mengingat lembaga keuangan itu diawasi dengan ketat oleh regulator.
Piter juga menyampaikan, masyarakat tak perlu khawatir dan harus tetap percaya terhadap kinerja perbankan nasional.
"Menyimpan uang di bank sangat aman. Malah dibandingkan emas, simpanan di bank lebih likuid bisa digunakan untuk belanja dengan kartu debit. Bank adalah lembaga keuangan yg sangat ketat diawasi," kata Piter dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.
Namun pada sisi yang lain, nasabah tetap harus berhati-hati dan memastikan bank yang sudah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), sebuah lembaga independen yang dibentuk dengan tujuan meningkatkan kepercayaan nasabah atau masyarakat terhadap bank. Dengan begitu, keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional dapat dijaga oleh bank.
LPS menjamin simpanan nasabah pada satu bank dengan maksimal saldo Rp2 miliar. Apabila lebih dari Rp2 miliar, maka akan diselesaikan oleh tim likuidasi berdasarkan likuidasi kekayaan bank. Simpanan nasabah bank konvensional yang dijamin LPS antara lain berbentuk tabungan, deposito, giro, sertifikat deposito, dan bentuk lainnya.
Sebelumnya pada 23 April lalu, akun media sosial (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik. Akun tersebut menyebarkan informasi sesat dengan narasi kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos.
Selain itu, pengunggah juga mengajak masyarakat untuk menarik uangnya yang ada di BRI dan menyimpannya sendiri. Hal ini telah ditegaskan oleh BRI bahwa video .Uang hilang di BRI adalah efek dari Pemilu untuk serangan Bansos. tersebut tidak benar dan tidak berdasar. (end/ant)