14154578
IQPlus, (21/5) - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa Kementerian Keuangan tetap menggunakan alat fiskal atau fiscal tool guna mendorong investasi dalam pembiayaan air bersih dan sanitasi.
"Kami menggunakan fiscal tool agar dapat terus memberikan sinyal yang tepat kepada pemerintah daerah serta sektor swasta untuk berinvestasi di bidang air bersih. Kami ingin mendorong semua, semua pihak, pemangku kepentingan untuk bekerja sama," kata Sri Mulyani usai sesi diskusi panel World Water Forum Ke-10 2024 di Badung, Bali, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa air menjadi salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat sehingga telah dialokasikan sekitar 3,4 persen dari APBN.
Meskipun terdapat kendala ekonomi, Sri Mulyani merinci pada tahun 2009 dunia hanya mengalokasikan 8,7 miliar dolar AS dalam bentuk bantuan pembiayaan untuk pembangunan air dan sanitasi.
Ia menilai jumlah tersebut tergolong kecil jika dibandingkan dengan kebutuhan investasi tahunan di bidang air dan sanitasi yang jauh lebih besar.
Negara-negara berkembang menghabiskan sekitar 0,5 persen dari produk domestik bruto (PDB) untuk air setiap tahunnya, dan hanya 70 persen dari anggaran tersebut yang terbelanjakan.
"Jadi uangnya sudah kecil, penyerapan dan eksekusinya pun semakin kecil," ujarnya. (end/ant)