01036094

IQPlus, (11/01) - Jajak pendapat Reuters mengungkapkan kinerja ekspor Tiongkok kemungkinan tumbuh lebih cepat dan untuk bulan kedua di Desember. Kondisi itu menambah tanda-tanda perdagangan global mulai pulih berkat kemajuan dalam industri elektronik dan ekspektasi biaya pinjaman yang lebih rendah pada 2024.

"Pengiriman keluar dari negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia diperkirakan meningkat 1,7 persen pada Desember dari tahun sebelumnya, setelah mengakhiri kemerosotan selama tujuh bulan dan tumbuh 0,5 persen pada November," kata perkiraan median dari 32 ekonom yang disurvei, dikutip dari Reuters, Kamis, 11 Januari 2024.

Perdagangan global melambat pada 2023 karena kenaikan suku bunga di Amerika Serikat, Eropa, dan pasar konsumen utama lainnya mengurangi permintaan. Sedangkan PBB memperingatkan perdagangan barang kemungkinan mengalami kontraksi hampir $2 triliun atau delapan persen pada tahun lalu.

Namun membaiknya data ekspor Tiongkok, Korea Selatan, dan Jerman menunjukkan bahwa kondisi tersebut perlahan-lahan mulai membaik. Ekspor Korea Selatan, yang merupakan indikator perdagangan global yang diawasi ketat, meningkat untuk bulan ketiga di Desember.

Sementara itu, data ekspor Jerman terbaru untuk November menunjukkan peningkatan yang mengejutkan, meningkat sebesar 3,7 persen secara bulan ke bulan. Analis juga mengantisipasi bahwa suku bunga akan turun setidaknya 1,5 poin persentase di Amerika Serikat dan Eropa pada tahun ini, sehingga akan meningkatkan permintaan barang impor.

"Ada semakin banyak bukti peningkatan siklus di sektor elektronik global mendorong penurunan perdagangan global," kata Ekonom Senior Economist Intelligence Unit Xu Tianchen seraya mencatat pertumbuhan data ekspor Taiwan untuk Desember yang lebih baik dari perkiraan didukung menguatnya permintaan terhadap produk-produk teknologi tinggi dari AS. (end/ba)