21931553

IQPlus, (8/8) - Harga emas berjangka melonjak ke level tertinggi baru pada hari Jumat (8 Agustus) menyusul laporan bahwa Amerika Serikat telah mengenakan tarif impor emas batangan satu kilogram, sementara emas spot menuju kenaikan mingguan kedua berturut-turut karena gejolak tarif dan harapan pemangkasan suku bunga AS.

Harga emas spot turun 0,2 persen menjadi US$3.389,37 per ons pada pukul 09.04, setelah mencapai level tertinggi sejak 23 Juli di awal sesi. Harga emas batangan naik 0,8 persen sepanjang minggu ini.

Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 1,6 persen menjadi US$3.509,10, setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa di US$3.534,10.

Amerika Serikat telah mengenakan tarif impor emas batangan seberat satu kilogram, Financial Times melaporkan pada hari Kamis, mengutip surat dari Bea Cukai Perlindungan Perbatasan.

Surat tertanggal 31 Juli tersebut menyatakan bahwa emas batangan seberat satu kilogram dan 100 ons harus diklasifikasikan berdasarkan kode bea cukai yang tunduk pada kadar tertentu, menurut surat kabar tersebut, yang menambahkan bahwa langkah tersebut dapat berdampak pada Swiss, pusat penyulingan terbesar di dunia.

Tarif impor yang lebih tinggi yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump terhadap puluhan negara mulai berlaku pada hari Kamis, membuat mitra dagang utama seperti Swiss, Brasil, dan India terburu-buru mencari kesepakatan yang lebih baik.

Risiko terhadap pasar tenaga kerja telah meningkat, tetapi masih terlalu dini untuk berkomitmen pada pemangkasan suku bunga sebelum pertemuan Federal Reserve AS berikutnya, mengingat data-data penting masih akan dirilis dan inflasi diperkirakan masih akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang, ujar Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic.

Di tempat lain, harga perak spot turun 0,3 persen menjadi US$38,19 per ons, platinum naik 1,3 persen menjadi US$1.350,98, dan paladium melemah 0,4 persen menjadi US$1.146,48. (end/Reuters)