13631386
IQPlus, (16/5) - PT Ladangbaja Murni Tbk (LABA) menyelanggarakan public expose Insidentil secara elektronik untuk menyampaikan kinerja, analisa kenaikan harga saham serta rencana kedepan dari NSE sebagai pemegang saham pengendali dan utama setelah adanya pengambilalihan saham.
Dalam public expose tersebut, Diretur Utama Perseroan menjelaskan kinerja keuangan per Q1-2024. Perseroan membukukan penurunan penjualan bersih sebesar 52% YoY. Sementara Persentase Harga pokok penjualan Q1-2024 dan Q1-2023 masih relatif sama pada angka 99%, karena tidak tercapainya skala produksi yang optimal dan terdapat biaya tetap yang perlu ditanggung. Persentase rugi kotor mengalami kenaikan dari 0,15% pada Q1-2023 menjadi 0,23% pada Q1-2024, namun secara angka mengalami penurunan. Persentase rugi bersih Perseroan mengalami kenaikan dari 65% menjadi 75%, namun secara angka mengalami penurunan kerugian, seiring dengan penjualan yang menurun.
Terkait dengan kenaikan harga saham yang bertambah signifikan, Perseroan menerima data bahwa selama periode 1 . 7 Mei 2024 telah terjadi sebanyak 9.749 total frekuensi jual/beli saham, dengan total nilai sebesar 13.334.398.700. Adapun harga tertinggi mencapai 137 dan terendah 54, mencapai total volume sebesar 1.288.505. Perseroan melihat bahwa kenaikan harga saham terjadi karena adanya keterbukaan informasi Perseroan pada tanggal 3 Mei 2024 mengenai rencana pengambilalihan saham pemegang saham pengendali dan utama.
Komposisi struktur pemegang saham pengendali dan utama Perseroan saat ini terdiri atas PT Adyatama Global Investama sebanyak 480.000.000 lembar saham atau setara 47,46% dari seluruh saham yang dikeluarkan Perseroan dan PT Alfa Omega Investindo sebanyak 320.000.000 lembar saham atau setara 31,64% dari seluruh saham yang dikeluarkan Perseroan. Setelah penyelesaian pengambilalihan saham, komposisi tersebut akan berubah menjadi PT Nev Stored Energy (.NSE.) sebanyak 560.000.000 lembar saham atau setara 55,37% dari seluruh saham yang dikeluarkan Perseroan dan PT Longping Investasi Indonesia sebanyak 240.000.000 lembar saham atau setara 23,73% dari seluruh saham yang dikeluarkan Perseroan.
NSE, sebagai calon pemegang saham pengendali baru, berencana untuk menjadi pemain kunci dalam sektor transportasi dan penyimpanan energi yang berkelanjutan, di mana NSE mempunyai visi akan pengembangan dan penerapan teknologi baterai litium. Sehubungan dengan hal tersebut, setelah selesainya pengambilalihan saham, NSE berencana untuk menyelaraskan kegiatan usaha Perseroan saat ini dengan rencana ekspansi bisnis NSE. NSE juga berencana untuk melanjutkan / mempertahankan penjualan barang trading dan manufaktur.
Penyelarasan kegiatan usaha Perseroan dengan rencana ekspansi bisnis NSE direncanakan untuk dilakukan melalui (i) penyesuaian atas kegiatan usaha Perseroan untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia; dan (ii) kerja sama Perseroan dengan perusahaan manufaktur baterai litium terkemuka di Tiongkok.
Total nilai investasi untuk rencana kerja sama tersebut diestimasikan dapat mencapai sekitar USD3 juta. Kapasitas produksi direncanakan akan mulai dari 1 GWh pada tahap awal. NSE juga berencana untuk juga melibatkan Perseroan dalam kegiatan pengelolaan/manajemen aplikasi baterai litium dan jaringan pertukaran baterai. Diharapkan agar produk yang akan dihasilkan dari kegiatan usaha yang disesuaikan dan kerja sama tersebut akan memenuhi permintaan di Indonesia dan negara sekitar
Rencana bisnis tersebut akan tunduk pada diperolehnya persetujuan yang diperlukan dan kepatuhan serta pemenuhan terhadap persyaratan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. (end)