12225965
IQPlus, (2/5) - Harga minyak turun sekitar 3 persen ke level terendah dalam tujuh minggu pada hari Rabu karena peningkatan stok minyak mentah AS yang mengejutkan, prospek perjanjian gencatan senjata di Timur Tengah dan memudarnya harapan penurunan suku bunga AS dalam jangka pendek yang dapat meningkatkan permintaan minyak.
Brent berjangka untuk pengiriman Juli turun US$2,89, atau 3,4 persen, dari harga kontrak Juli yang ditutup pada hari Selasa menjadi menetap di level US$83,44 per barel pada hari Rabu.
Angka tersebut turun sekitar 5,0 persen dari penutupan kontrak Brent bulan Juni pada hari Selasa ketika masih menjadi bulan depan, yang akan menjadi persentase penurunan harian terbesar di bulan depan sejak Oktober 2023.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun US$2,93, atau 3,6 persen, menjadi menetap di US$79,00 per barel.
Itu adalah penutupan terendah untuk kedua benchmark sejak 12 Maret dan secara teknis menempatkan keduanya di wilayah oversold untuk pertama kalinya sejak Desember 2023.
Di pasar energi lainnya, solar berjangka AS ditutup pada level terendah sejak Juli 2023, sementara bensin AS berada pada level terendah dalam tujuh minggu.
Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan perusahaan-perusahaan energi menambah cadangan minyak mentah sebanyak 7,3 juta barel selama pekan yang berakhir 26 April.
Bandingkan dengan perkiraan analis mengenai penarikan 1,1 juta barel dalam jajak pendapat Reuters dan peningkatan 4,9 juta barel yang ditunjukkan dalam data dari American Petroleum Institute (API), sebuah kelompok industri.
"Peningkatan minyak mentah adalah hal yang besar. Pada saat ini, kita harus mengurangi minyak mentah karena semakin banyak barel yang disalurkan ke kilang," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho, kepada Reuters.
EIA juga melaporkan peningkatan persediaan bensin yang mengejutkan sebesar 0,3 juta barel. Analis memperkirakan stok bensin akan turun 1,1 juta barel.
Di Timur Tengah, muncul harapan bahwa perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas akan segera terwujud menyusul dorongan baru dari Amerika Serikat dan Mesir. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk terus melanjutkan serangan yang telah lama dijanjikan di kota Rafah di Gaza selatan.
"Pasar minyak mentah terbebani oleh berlanjutnya harapan akan gencatan senjata," kata Ole Hansen dari Saxo Bank.
Dalam berita lain, AS menuduh Rusia melanggar larangan senjata kimia internasional dengan menggunakan zat pencekik kloropikrin terhadap pasukan Ukraina dan menggunakan zat pengendali kerusuhan sebagai metode peperangandi Ukraina. (end/Reuters)