62093523

IQPlus, (20/9) - Pemerintah Italia telah menyetujui paket bantuan baru senilai sekitar 14 miliar euro untuk melindungi perusahaan dan keluarga dari lonjakan biaya energi dan inflasi tinggi. Sejauh ini, ledakan inflasi terus ditekan sedemikian rupa oleh negara-negara di dunia termasuk Uni Eropa dengan bank sentral menaikkan suku bunga guna memeranginya.

Mengutip The Business Times, Selasa, 20 September 2022, upaya itu mungkin menjadi tindakan besar terakhir oleh Perdana Menteri Mario Draghi sebelum pemilihan nasional 25 September. Adapun paket baru telah datang di atas sekitar 52 miliar euro yang telah dianggarkan sejak Januari untuk melunakkan krisis energi di Italia.

Skema ini didanai melalui pendapatan pajak pertambahan nilai yang lebih tinggi sebagai akibat dari kenaikan tagihan listrik dan gas. Kemudian dengan penyesuaian lain pada anggaran negara, tanpa peningkatan pinjaman, pejabat pemerintah mengatakan.

Draghi telah menolak tekanan dari beberapa pihak untuk menaikkan defisit fiskal tahun ini di atas target 5,6 persen dari produksi nasional yang ditetapkan pada April. "Roma berencana untuk memperkenalkan skema baru jaminan negara untuk membantu perusahaan menghadapi masalah likuiditas karena harga listrik dan gas yang sangat tinggi," kata Kantor Draghi.

Rancangan yang dilihat oleh Reuters menunjukkan agen ekspor negara bagian SACE akan menawarkan jaminan gratis atas pinjaman dengan tingkat yang tidak lebih tinggi dari yang dibayarkan oleh obligasi pemerintah dengan jatuh tempo yang sama. Pembiayaan berlaku untuk tagihan energi yang diterbitkan pada kuartal terakhir 2022, di bawah draft.

Roma juga berencana untuk meningkatkan dan memperpanjang hingga akhir tahun beberapa keringanan pajak yang menurunkan tagihan listrik dan gas untuk perusahaan. (end/ba)