26056252
IQPlus, (17/9) - Kementerian Pertanian (Kementan) meyakini bahwa pompanisasi dan skema pengelolaan lahan pertanian yang semula dikelola keluarga menjadi korporasi, menjadi solusi strategis guna mencapai swasembada pangan, serta menempatkan Indonesia sebagai pemain utama di pasar pangan global.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa mengatakan, pihaknya terus mendorong transformasi sektor pertanian di Indonesia melalui pembangunan korporasi pertanian dengan pendekatan kluster dan pemanfaatan teknologi modern, serta pompanisasi, mengingat kedua hal tersebut bisa memacu produktivitas dan daya saing industri pangan domestik.
Menurut dia saat berkunjung ke pertanian Brantley Farming Co di Arkansas, Amerika Serikat, rancangan pertanian korporasi dan pompanisasi yang dilakukan pihaknya sejalan dengan konsep pengelolaan lahan pertanian di AS.
Dirinya menyampaikan, ciri khas dari pertanian korporasi Brantley Farming Co di Arkansas salah satunya, yakni adanya investasi bersama dalam kelompok untuk mengintegrasikan teknologi pertanian presisi (precision agriculture), sehingga dapat mengoptimalkan proses tanam, irigasi, serta aplikasi pestisida dan pupuk.
Selain itu, otomatisasi dalam penanaman, penyemprotan, serta panen juga telah mampu menekan kebutuhan tenaga kerja dan biaya produksi secara signifikan.
Lebih lanjut, analisis berbasis big data digunakan untuk manajemen tanah, prediksi hasil panen, dan pemantauan efektivitas input produksi seperti varietas bibit padi unggul. Konsep ini juga mengadopsi integrasi vertikal, menggabungkan usaha budidaya dengan pengolahan dan pemasaran, termasuk ekspor. (end)