14848582
IQPlus, (28/5) - Kementerian Perdagangan terus melakukan penetrasi pasar nontradisional, salah satunya kawasan Asia Tengah. Terbaru, Kemendag melakukan kegiatan misi dagang ke Tashkent Uzbekistan pada Kamis, (23/5) danberhasil membukukan potensi transaksi mencapai USD 11,1 juta atau setara Rp177,7 miliar.
Rangkaian kegiatan misi dagang tersebutterdiri atas forum bisnis, penjajakan kerja sama dagang(one on one business matching), dan pertemuan dengan pihak terkait di Uzbekistan.
Pada kegiatan ini, Kemendag memfasilitasi 19 pelaku usaha dengan sektor,antara lain,aneka produk halal seperti makanan dan minuman, kosmetik, perawatan tubuh, dan fesyen; produk kopi dan teh; tekstil dan produk tekstil, produk olahan kelapa; serta produk turunan kelapa sawit.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Didi Sumedi menyampaikan, Indonesia berkomitmen untuk mendorong peningkatan nilai perdagangan dengan negara-negara mitra potensial, salah satunya Uzbekistan. "Saya berharap misi dagang ini menjadi forum pertama bagi kami di Uzbekistan yang menandai tonggak penting dalam hubungan bilateral antara kedua negara untuk mengeksplorasi kerja sama di sektor perdagangan,"kata Didi pada forum bisnis di Tashkent, (23/5)
Didi menjelaskan, kedua negara memiliki berbagai kesamaan. Salah satunya, sama-sama merupakan negara dengan penduduk mayoritas muslim. "Uzbekistan secara geografis terletak di kawasan Asia Tengah dan memiliki potensi untuk menjadi hubproduk indonesia memasuki pasar Asia Tengah. Sebaliknya, posisi Indonesia secara geografis dan politis sangat penting di kawasan Asia Tenggara dapat menjadi hubbagi produk Uzbekistan memasuki pasar ASEAN,"jelas Didi.
Sementara Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Uzbekistan Sunaryo Kartadinata menyampaikan, dalam beberapa tahun terakhir neraca perdagangan kedua negara terus menunjukkan tren positif.
Peningkatan perdagangan bilateral kedua negara mencerminkan potensi besar yang dimiliki. "Indonesia berhasil memperkenalkan beragam produk unggulan ke pasar Uzbekistan, mulai dari produk pertanian, seperti kopi, hingga produk manufaktur seperti tekstil dan garmen. Produk-produk berkualitas dari Indonesia telah menjadi favorit di pasar Uzbekistan sehingga menciptakan peluang besar bagi pertumbuhan ekspor Indonesia ke negara ini,"ujar Sunaryo.
Kegiatan misi dagang Indonesia ke Uzbekistan, merupakan hasil kerja sama antara Kemendagdengan KBRI Taskent, Uzbekistan. Kegiatan ini melibatkan beberapa pihak terkait dari kedua negara, yaitu dari instansi pemerintah, kamar dagang dan industri, asosiasi, serta pelaku usaha.
Dalam lima tahun terakhir (2019--2023), total perdagangan kedua negara menunjukan pertumbuhan positif dengan tren mencapai 49 persen. Dalam periode ini, ekspor Indonesia ke Uzbekistan tumbuh dengan tren mencapai 25,22 persen. Di sisi lain, impor Indonesia dari Uzbekistan juga tumbuh dengan tren sebesar 54,98 persen. (end)