01531253

IQPlus, (16/1) - Perekonomian Jerman mengalami kontraksi pada 2023, karena inflasi yang terus-menerus, harga energi yang tinggi, dan permintaan luar negeri yang lemah. Namun demikian, Jerman terhindar dari resesi pada akhir tahun.

Kantor Statistik Federal (FSO) menyatakan Produk Domestik Bruto (PDB) menyusut 0,3 persen selama setahun penuh 2023. .Perkembangan ekonomi secara keseluruhan tersendat di Jerman pada 2023 dalam kondisi yang terus ditandai dengan berbagai krisis,. kata Presiden FSO Ruth Brand, dikutip dari The Business Times, Selasa, 16 Januari 2024.

Penurunan PDB setahun penuh sejalan dengan perkiraan para analis yang disurvei oleh Reuters. .Meskipun terjadi penurunan harga baru-baru ini, tapi harga-harga tetap tinggi di semua tahap proses perekonomian dan menghambat pertumbuhan ekonomi,. kata Brand.

"Kondisi pembiayaan yang tidak menguntungkan karena kenaikan suku bunga dan melemahnya permintaan dalam dan luar negeri juga berdampak buruk," tambahnya.

Perekonomian Jerman tidak melanjutkan pemulihannya dari kemerosotan ekonomi tajam yang dialami pada tahun pandemi 2020, kata Brand, namun PDB pada 2023 lebih tinggi 0,7 persen dibandingkan dengan 2019, tahun sebelum pandemi covid-19 melanda.

Kinerja ekonomi di sektor industri, tidak termasuk konstruksi, turun sebesar dua persen pada 2023. Hal itu karena produksi yang jauh lebih rendah di sektor pasokan energi, sementara aktivitas ekonomi di bidang jasa berkontribusi terhadap pertumbuhan. (end/ba)