17134957
IQPlus, (20/6) - China mengaku bersedia mempelajari rencana untuk menghubungkan East Coast Rail Link (ECRL) Malaysia senilai US$10 miliar dengan proyek kereta api lain yang didukung Tiongkok di Laos dan Thailand, yang berpotensi memperluas inisiatif Belt and Road Beijing di seluruh Asia Tenggara.
Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang, yang sedang melakukan kunjungan tiga hari ke Malaysia, mengatakan proposal tersebut akan menjadikan jalur utama Jalur Kereta Api Pan-Asia yang diusulkan, yang membentang dari Kunming di Tiongkok ke Singapura, menjadi kenyataan.
"Hal ini akan mendorong pembangunan koridor perdagangan darat dan laut internasional yang baru, meningkatkan konektivitas regional, dan memperdalam pembangunan komunitas ASEAN," kata Li, dikutip dari The Business Times, Kamis, 20 Juni 2024.
Li berbicara saat upacara peletakan batu pertama di lokasi pembangunan ECRL .jalur kereta api sepanjang 665 km yang akan menghubungkan pantai timur dan barat semenanjung Malaysia pada akhir 2026.
Pemerintah Malaysia mengatakan pada Maret bahwa mereka akan mempertimbangkan untuk memperluas proyek yang didukung Tiongkok hingga ke perbatasannya dengan Thailand.
Li sedang melakukan kunjungan ketiga yang mencakup Selandia Baru dan Australia, seiring Tiongkok berupaya memperluas pengaruh dan investasi di kawasan Asia-Pasifik di tengah persaingan yang sedang berlangsung dengan Amerika Serikat.
Dia bertemu Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Ibu Kota administratif Putrajaya, setelah kedatangannya di Kuala Lumpur untuk kunjungan memperingati 50 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara. (end/ba)