TIONGKOK DESAK AS UNTUK SEGERA MENCABUT SEMUA TARIF ATAS BARANG-BARANG TIONGKOK

  • Info Pasar & Berita
  • 06 Sep 2024

24940810

IQPlus, (6/9) - Kementerian Perdagangan Tiongkok menyebutkan Amerika Serikat harus segera mencabut semua tarif atas barang-barang Tiongkok. Hal itu diungkapkan menjelang pengumuman oleh Pemerintahan Joe Biden tentang kenaikan tarif atas barang-barang buatan Tiongkok, termasuk kendaraan listrik.

Mengutip Reuters, Jumat, 6 September 2024, AS diperkirakan membuat keputusan akhir dalam beberapa hari mendatang setelah menunda keputusan dua kali, karena terus meninjau usulan modifikasi pungutan atas barang-barang Tiongkok yang dikenakan di bawah mantan Presiden Donald Trump pada 2018 dan 2019.

Awalnya, bea masuk yang lebih tinggi sebesar 100% untuk kendaraan listrik, 50% untuk semikonduktor dan sel surya, dan 25% untuk baterai lithium-ion dan mineral utama, baja dan aluminium, derek kapal-ke-darat, dan jarum suntik akan mulai berlaku pada tanggal 1 Agustus.

Namun, Kantor Perwakilan Dagang AS pada tanggal 30 Juli menunda penerapannya, dengan mengatakan mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk mempelajari lebih dari 1.100 komentar publik dari industri. Mereka menetapkan batas waktu baru pada tanggal 31 Agustus, yang selanjutnya ditunda oleh penundaan lainnya.

Penundaan terbaru terjadi setelah penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengadakan pembicaraan selama beberapa hari di Beijing, termasuk pertemuan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di mana kedua belah pihak menekankan perlunya mengelola hubungan AS-Tiongkok.

"Memberlakukan tarif pada barang-barang Tiongkok adalah menambah penghinaan atas luka. Tiongkok telah membuat pernyataan serius kepada Amerika Serikat tentang masalah tarif 301 berkali-kali," kata Juru Bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok He Yongqian.

Kelompok kerja perdagangan dan perdagangan Tiongkok-AS akan mengadakan pertemuan kedua di Kota Tianjin di Tiongkok utara pada 7 September. Pertemuan pertama diadakan pada April. Kedua belah pihak diharapkan melakukan pembicaraan mendalam tentang berbagai topik termasuk kekhawatiran masing-masing tentang kebijakan ekonomi dan perdagangan. (end/ba)

Kembali ke Blog