31329869

IQPlus, (10/11) - Badan Legislatif Vietnam menyetujui target pemerintah untuk pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) di tahun depan sebesar 6-6,5 persen dan inflasi dalam kisaran 4-4,5 persen. Keputusan itu sambil mengantisipasi tantangan-tantangan yang terus berlanjut di masa depan terutama saat permintaan global melemah.

Target pemerintah tersebut belum pernah diumumkan sebelumnya dan muncul setelah perdana menteri pekan lalu mengatakan target ekspansi sebesar 6,5 persen pada 2023 tidak akan tercapai dan hanya akan mencapai sekitar lima persen. Hal itu karena dunia usaha sedang kesulitan akibat lemahnya permintaan eksternal.

Mengutip The Business Times, Jumat, 10 November 2023, Ketua Komite Ekonomi Majelis Nasional Vu Hong Thanh mengatakan, target pertumbuhan PDB yang sedikit lebih rendah karena situasi global pada 2024 diperkirakan tetap rumit dan tidak dapat diprediksi.

"Hal ini mungkin berdampak pada pemulihan industri manufaktur Vietnam dan berarti berkurangnya pesanan," kata Thanh.

Vietnam adalah negara manufaktur kelas berat di kawasan ini, dengan ekspor ponsel pintar, garmen, dan alas kaki yang dibuat untuk merek-merek global besar yang merupakan bagian penting dari perekonomiannya dan sumber lapangan kerja yang penting.

Bank Pembangunan Asia pada awal bulan ini memperkirakan pertumbuhan PDB Vietnam sebesar enam persen di tahun depan, turun dari perkiraan awal sebesar 6,8 persen.

Parlemen dalam pernyataannya juga mengatakan bahwa pada tahun berikutnya, kebijakan moneter dan fiskal harus dijalankan secara fleksibel, yang bertujuan untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut dan memfokuskan kredit pada sektor-sektor yang diprioritaskan. (end/ba)