15535348

IQPlus, (5/6) - Aktivitas jasa Tiongkok berkembang sedikit lebih cepat pada bulan Mei, dengan pesanan baru tumbuh lebih cepat daripada bulan April, meskipun pesanan ekspor baru menurun karena ketidakpastian yang berasal dari tarif AS, survei sektor swasta menunjukkan pada hari Kamis.

Indeks manajer pembelian jasa global Caixin/S&P (PMI), naik menjadi 51,1 pada bulan Mei dari 50,7, tetap di atas angka 50 yang memisahkan ekspansi dari kontraksi.

Angka tersebut secara umum sejalan dengan survei resmi Tiongkok, yang menunjukkan aktivitas jasa meningkat menjadi 50,2 dari 50,1 pada bulan sebelumnya. PMI Caixin dianggap sebagai pembacaan tren yang lebih baik di antara perusahaan-perusahaan yang lebih kecil dan berorientasi ekspor, khususnya di sepanjang pantai timur, sementara PMI resmi melacak terutama perusahaan-perusahaan besar dan menengah, termasuk perusahaan-perusahaan milik negara.

Perekonomian Tiongkok tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan pada kuartal pertama, dan pemerintah telah mempertahankan target pertumbuhan tahunannya sekitar 5%. Namun, analis memperingatkan bahwa tarif AS dapat secara signifikan meredam momentum.

Beijing dan Washington telah sepakat untuk jeda selama 90 hari di mana keduanya akan memangkas tarif impor, meningkatkan harapan untuk meredakan ketegangan. Namun investor tetap khawatir bahwa negosiasi dapat berjalan lambat di tengah risiko ekonomi global yang terus berlanjut.

"Di sisi permintaan eksternal, pesanan ekspor baru tetap lesu di sektor manufaktur dan jasa. Biaya rata-rata untuk bisnis naik sedikit, tetapi harga jual terus melemah, sehingga meningkatkan tekanan laba," kata Zhe Wang, ekonom senior di Caixin Insight Group.

Namun, pertumbuhan jasa yang lebih cepat gagal mengimbangi penurunan produksi manufaktur. PMI Gabungan Umum Caixin Tiongkok turun menjadi 49,6 dari 51,1 bulan sebelumnya, menandai kontraksi pertama sejak Desember 2022. (end/Reuters)