07826213
IQPlus, (20/3) - PT Alamtri Resources Indonesia Tbk atau AlamTri (sebelumnya bernama PT Adaro Energy Indonesia Tbk/ADRO) kini berfokus pada bisnis mineral dan energi terbarukan setelah manajemennya terpisah dari perusahaan induk.
"Ini ibaratnya anak pertama yang sudah mandiri, sudah bisa keluar rumah, jadi manajemennya benar-benar terpisah dan berbeda bisnisnya," kata Direktur Adaro Minerals Wito Krisnahadi dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu.
Menurut Wito, pihaknya kini tengah membangun proyek aluminium smelter di Kalimantan Utara yang ditargetkan dapat berproduksi tahap awal pada Desember 2025.
"Kami berharap pada tahun ini 72 pot pertama bisa mulai produksi. Ramp-up produksi akan berlanjut hingga tahun depan, dan diharapkan bisa berkontribusi bagi Adaro Minerals mulai 2026," ujar Wito menambahkan.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur AlamTri Power Dharma Djojonegoro menegaskan bahwa AlamTri tidak menjalankan bisnis batu bara, tetapi fokus pada energi terbarukan (renewable energy) dan mineral.
"Makanya, kami benar-benar memisahkan diri dari Adaro, bahkan secara fisik pun, kantor yang masih bergabung akan segera dipisahkan dengan membangun tembok," katanya.
Ia menyebutkan bahwa strategi dan investor AlamTri juga berbeda dengan Adaro. Investor Adaro biasanya mencari dividen, sementara investor AlamTri lebih kepada keberlanjutan (sustainability).
"Orang yang tertarik pada energi hijau tentu tidak ingin berinvestasi di batu bara, dan sebaliknya," kata Dharma menjelaskan. (end/ant)