30929809
IQPlus, (6/11) - Setelah mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) selama masa penawaran umum perdana saham (IPO), PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (IDX: PJHB) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke-24 di tahun 2025.
Sebagai perusahaan pelayaran nasional yang berfokus pada jasa angkutan kapal (vessel chartering) khusus jenis Landing Craft Tank (LCT), kehadiran PJHB di lantai bursa diyakini akan menjadi daya tarik baru bagi investor yang mencari emiten dengan fundamental bisnis kuat dan berkelanjutan.
Dalam penawaran umum yang berlangsung pada 31 Oktober-4 November 2025, PJHB melepas sebanyak 480.000.000 saham baru atau setara 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan nilai nominal Rp50 per saham. Harga penawaran ditetapkan sebesar Rp330 per saham, berada di batas atas rentang harga penawaran awal (bookbuilding) Rp310-Rp330 per saham. Penetapan harga di level tertinggi ini menunjukkan optimisme dan minat tinggi investor terhadap prospek bisnis PJHB.
Dalam aksi korporasi ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Direktur Pilarmas Investindo Sekuritas, William Siddharta, menyampaikan bahwa selama masa penawaran, saham PJHB mengalami kelebihan permintaan hingga 267,04 kali dari porsi penjatahan terpusat (pooling).
"Rangkuman hasil penawaran umum melalui platform e-IPO menunjukkan terjadinya oversubscription terhadap porsi penjatahan terpusat sebesar 267,04 kali. Total dana investor yang masuk untuk memperebutkan porsi pooling saham PJHB mencapai sekitar Rp6,3 triliun. Hal ini menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap prospek usaha Perseroan," ujar William di Jakarta, Kamis (6/11).
Dengan capaian ini, PJHB termasuk dalam deretan emiten baru di tahun 2025 yang mendapat sambutan positif dari investor ritel maupun institusional di pasar modal.
Bersamaan dengan IPO, PJHB juga menerbitkan 240.000.000 Waran Seri I yang menyertai saham baru, dengan rasio 2:1. Artinya, setiap pemegang dua saham baru berhak memperoleh satu Waran Seri I. Setiap satu waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru PJHB dengan harga pelaksanaan Rp330 per saham. Jika seluruh waran dieksekusi, Perseroan berpotensi memperoleh tambahan dana hingga Rp79,2 miliar, yang akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan untuk operasional kapal baru.
William menambahkan, tingginya minat investor pada saham PJHB tidak terlepas dari stabilitas bisnis dan potensi pertumbuhan Perseroan yang bergerak di bidang angkutan laut dalam negeri untuk barang berupa alat berat dan kontainer menggunakan kapal jenis LCT.
Sejak berdiri pada tahun 2008, PJHB telah dipercaya oleh sejumlah klien besar di sektor energi, pertambangan, dan perkebunan. Saat ini, Perseroan memiliki 5 unit kapal dengan kapasitas angkut antara 1.300-2.500 metrik ton, serta akan membangun 3 unit kapal baru menggunakan dana hasil IPO.
Tujuan pembangunan 3 (tiga) unit kapal LCT baru adalah untuk mendukung pengembangan bisnis Perseroan guna memenuhi kebutuhan permintaan pengangkutan alat berat hingga kontainer dari klien. Urgensi pembangunan 3 (tiga) ini untuk mendukung rencana bisnis Perseroan kedepannya dimana seluruh armada kapal yang dimiliki Perseroan saat ini utilisasi terpakai sudah maksimum sehingga perlu adanya kapal baru. Dengan adanya kapal baru dilengkapi dengan teknologi terbaru maka dapat meningkatkan kepercayaan pasar pada kualitas layanan Perseroan.
Dari sisi keuangan, Perseroan menargetkan peningkatan kinerja signifikan dengan pendapatan diproyeksikan mencapai sekitar Rp144 miliar dalam lima tahun ke depan, atau naik hampir tiga kali lipat dibandingkan tahun 2024. Sementara itu, laba bersih juga diperkirakan meningkat hingga tiga kali lipat dalam periode yang sama.
Direktur Utama PJHB, Ibu Go Sioe Bie (akrab disapa Abie), menyampaikan bahwa keputusan melakukan IPO merupakan langkah strategis untuk memperkuat struktur pendanaan dan mempercepat ekspansi bisnis Perseroan.
"Seluruh dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan sebagai belanja modal (capital expenditure) untuk membangun tiga kapal baru jenis LCT berkapasitas 2.500 DWT. Pembangunan kapal ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Perseroan untuk meningkatkan kapasitas armada dan memenuhi permintaan pengangkutan alat berat serta kontainer dari klien-klien kami,"ujar Abie.
Dari harga keseluruhan ketiga kapal tersebut, sekitar 94,11% atau Rp153.400.000.000,- berasal dari dana hasil Penawaran Umum dan sekitar 5,89% atau Rp9.600.000.000,- berasal dari kas internal Perseroan.
Lebih lanjut, dana yang akan diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I akan dimanfaatkan sebagai tambahan modal kerja untuk operasional kapal baru guna mendukung kegiatan operasional Perseroan.
Menurut Abie, pencatatan saham PJHB di BEI menjadi momentum penting bagi Perseroan dalam memperluas akses pendanaan, meningkatkan tata kelola dan transparansi, serta memperkuat daya saing di industri pelayaran nasional.
"Kami berharap kehadiran PJHB di Bursa Efek Indonesia dapat membuka kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam kepemilikan perusahaan ini. Kami juga ingin menjadi contoh perusahaan pelayaran nasional yang tumbuh berkelanjutan dan berorientasi pada nilai tambah bagi pemegang saham," jelas Abie.
Ia menambahkan, sebagian besar klien PJHB merupakan pelanggan loyal yang terus memperpanjang kontrak kerja sama. Hal ini mencerminkan tingkat kepercayaan tinggi terhadap kualitas layanan dan ketepatan waktu pengiriman yang menjadi keunggulan utama Perseroan. (end)