ARAB SAUDI NAIKKAN HARGA MINYAK UNTUK ASIA

  • Info Pasar & Berita
  • 05 Agt 2024

21726053

IQPlus, (5/8) - Arab Saudi menaikkan harga minyak mentah andalan mereka ke Asia untuk pertama kalinya dalam tiga bulan, sebuah tanda tentatif bahwa kerajaan tersebut tetap yakin akan permintaan dari importir terbesar di dunia tersebut.

Saudi Aramco milik negara menaikkan harga jual resmi minyak mentah Arab Light pada bulan September untuk pelanggan di Asia dari 20 sen AS menjadi US$2 per barel di atas patokan regional Oman-Dubai, menurut daftar harga yang dilihat oleh Bloomberg. Namun, kenaikan tersebut masih lebih kecil dari perkiraan kenaikan sebesar 50 sen AS dalam survei Bloomberg terhadap lima pedagang dan pengilangan.

Terdapat pemotongan yang signifikan untuk wilayah lain. Di Eropa, kerajaan tersebut memangkas harga Arab Light sebesar US$2,75, yang merupakan penurunan terbesar sejak parahnya pandemi Covid-19. Harga setara di AS mengalami penurunan terbesar sejak Februari.

Langkah ini dilakukan beberapa hari setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC+) dan sekutunya (OPEC+) memberi isyarat tidak ada perubahan pada pasokan minyak, dan terjebak dengan rencana tentatif untuk mulai menghidupkan kembali produksi yang terhenti pada kuartal berikutnya.

Peningkatan di Asia diperkirakan disebabkan oleh pergerakan harga minyak Timur Tengah selama beberapa pekan terakhir, kata para pedagang. Permintaan minyak tampaknya sehat untuk bulan depan di kawasan ini karena kilang-kilang kembali dari pemeliharaan dan konsumsi Tiongkok biasanya mencapai puncaknya pada bulan September dan Oktober, kata para pedagang yang terlibat dalam survei tersebut.

Minyak mentah Timur Tengah juga terlihat lebih menarik bagi pembeli Asia dibandingkan dengan kualitas mahal dari cekungan Atlantik. Perusahaan-perusahaan Tiongkok, Thailand, dan Korea Selatan baru-baru ini meningkatkan pembelian minyak mentah Murban di Abu Dhabi.

Namun, masih ada kekhawatiran mengenai kemungkinan surplus pasokan yang akan terjadi pada akhir tahun ini jika negara-negara OPEC+, termasuk Arab Saudi, melanjutkan rencana mereka untuk mulai mengurangi sejumlah pemotongan sukarela mereka. Sekitar 540.000 barel per hari akan ditambahkan pada kuartal keempat, yang bila digabungkan dengan pasokan yang melimpah dari AS, Guyana, Brasil, dan prospek ekonomi yang melemah di Tiongkok, akan berkontribusi terhadap tekanan pada harga minyak acuan.

Para pedagang dan analis minyak berbeda pendapat mengenai apakah anggota OPEC+ akan melanjutkan rencana mereka, berdasarkan survei Bloomberg minggu lalu. (end/Bloomberg)






Kembali ke Blog