23033939
IQPlus, (19/8) - Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) menyatakan subsidi gas industri dalam program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) membawa dampak luas terhadap peningkatan investasi, kapasitas produksi, kontribusi pajak, dan serapan tenaga kerja sektor keramik sejak kebijakan tersebut diberlakukan pada 2020.
Ketua Umum Asaki Edy Suyanto di Jakarta, Selasa menyampaikan, sejak tahun 2020 hingga 2024 kontribusi Pajak Pertambahan Nilai (PPn) dan Pajak Penghasilan (PPh) industri keramik domestik tumbuh 50 persen dari semula Rp1,7 triliun menjadi Rp2,65 triliun.
Selanjutnya total serapan tenaga kerja baru mencapai 16 ribu orang, kapasitas produksi keramik tumbuh hingga 160 juta meter persegi, dan total investasi kapasitas baru mencapai Rp160 triliun yang menjadikan Indonesia sebagai empat besar produsen keramik global.
Oleh karena itu, saat ini pihaknya menyayangkan kondisi gangguan suplai gas dan pembatasan kuota penggunaan HGBT, serta mahalnya harga surcharge gas regasifikasi Liquefied Natural Gas (LNG).
"Dua industri tableware di Tangerang terpaksa merumahkan sekitar 700 karyawannya," ucapnya. (end/ant)