ASI : TRANSISI INDUSTRI HIJAU HARUS JADI PRIORITAS PELAKU INDUSTRI SEMEN NASIONAL

  • Info Pasar & Berita
  • 04 Jun 2024

15539745

IQPlus, (4/6) - Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Kembali menggelar acara International Cement Technology (Cemtech) Conference 2024 Asia. Acara yang digelar di Hotel Shangri-La Jakarta pada 3-5 Juni 2024 ini, mengusung tema "Advancing Decarbonization Technologies in Asia".

Gelaran ini dilaksanakan ntuk mendorong upaya dekarbonisasi pada lingkup salah satu kapasitas industri semen terbesar di Asia, serta dalam mengatasi dampak perubahan iklim.

Dalam event kali ini, Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Lilik Unggul Raharjo menegaskan bahwa transisi industri hijau harus menjadi prioritas bagi seluruh pelaku industri semen nasional. Tak hanya sekadar berpartisipasi, setiap pelaku usaha di industri semen juga wajib memiliki komitmen kuat dan berkelanjutan dalam jangka Panjang.

"Konferensi ini memfasilitasi para pimpinan bisnis, asosiasi semen di Asia, dan instansi pemerintah untuk saling menginspirasi dan menciptakan peluang kolaborasi dalam meningkatkan kontribusi penurunan emisi," ujar Lilik.

Lilik menyampaikan bahwa hingga tahun 2022 lalu, Industri Semen Indonesia sudah mencapai 12,9% penurunan emisi dibandingkan baseline 2010. Dalam hal ini, ASI bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), telah merancang road map dekarbonisasi untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2050.

Sementara, Direktur Industri Semen, Keramik dan Pengolahan Bahan Galian Non-Logam Kementerian Perindustrian, Putu Nadi Astuti menambahkan, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif dengan kontribusi dari industri non-migas dan manufaktur di tengah lanskap bisnis yang penuh tantangan. Kemudian, industri semen Indonesia juga harus mendorong upaya-upaya keberlanjutan untuk meningkatkan daya saing di pasar regional dan global, terutama inisiatif dekarbonisasi proses produksi dan menghadirkan produk ramah lingkungan (green cement).

"Dalam hal ini, Kementerian Perindustrian mendukung upaya-upaya ini sebagai langkah penanganan dampak perubahan iklim dengan mengembangkan regulasi untuk percepatan pencapaian Net Zero Emission (NZE) dari sektor industry,"pungkasnya.

Sebagai informasi, partisipan gelaran kali ini mencapai 25 negara. Ke 25 negara ini mengikuti rangkaian diskusi panel dan presentasi mengenai inovasi terkini di sektor semen, termasuk penggunaan bahan bakar alternatif, pengurangan klinker, dan penerapan teknologi efisiensi energi.

Melalui konferensi ini, diharapkan terwujud peningkatan penerapan praktik ramah lingkungan di industri semen, yang merupakan langkah vital dalam mengurangi dampak lingkungan global. (end)

Kembali ke Blog