05827132
IQPlus, (28/2) - PT Astra Internasional Tbk (ASII) menyampaikan laporan keuangan tahun 2023.
Djony Bunarto Tjondro Presiden Direktur dalam siaran pers (27/2) mengatakan .Grup mencatatkan pencapaian kinerja tertinggi pada tahun 2023, didukung oleh pemulihan penjualan sepeda motor dan pertumbuhan bisnis pembiayaan konsumen. Grup tetap menunjukkan resiliensi dengan diversifikasi portofolio bisnisnya, meskipun harga komoditas turun dan kondisi perekonomian melemah pada semester kedua. Jika kedua kondisi ini masih berlanjut, kami mengantisipasi terjadinya penurunan siklus pertumbuhan di tahun 2024.
Namun demikian, kami yakin bahwa Grup berada pada posisi yang baik untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang, melalui penguatan bisnis inti kami serta investasi baru yang mendukung prioritas strategis kami.
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para pemangku kepentingan atas dukungan dan kepercayaannya, khususnya karyawan Grup, yang keteguhan komitmen dan dedikasinya telah mewujudkan semua pencapaian kami".
Pendapatan bersih konsolidasian Grup pada tahun 2023 adalah sebesar Rp316,6 triliun, meningkat 5% dibandingkan dengan tahun lalu. Laba bersih Grup, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi Grup di GoTo dan Hermina, mencapai laba bersih tertinggi sebesar Rp34,0 triliun, 12% lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Jika penyesuaian nilai wajar tersebut diperhitungkan, maka laba bersih Grup meningkat 17% menjadi Rp33,8 triliun. Kenaikan laba bersih ini merefleksikan peningkatan kinerja dari hampir seluruh divisi bisnis Grup, terutama bisnis otomotif dan jasa keuangan.
Nilai aset bersih per saham pada 31 Desember 2023 sebesar Rp4.907, meningkat 3% dibandingkan posisi pada 31 Desember 2022.
Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, mencapai Rp29 miliar pada 31 Desember 2023, dibandingkan dengan Rp35,1 triliun pada 31 Desember 2022. Selain dividen yang lebih tinggi yang dibagikan pada bulan April 2023, belanja modal dan investasi konsolidasian Grup pada tahun 2023 meningkat dua kali lipat menjadi Rp45,9 triliun, terutama disebabkan oleh investasi PT United Tractors Tbk (UT) di sektor nikel dan energi terbarukan sebagai bagian dari rencana transisinya. UT juga mengeluarkan belanja modal yang lebih tinggi untuk penggantian alat berat pascapandemi sejalan dengan peningkatan aktivitas bisnisnya. Utang bersih anak perusahaan Grup di divisi jasa keuangan meningkat menjadi Rp52,2 triliun pada 31 Desember 2023, dari Rp44,5 triliun pada akhir tahun 2022, sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit sepeda motor.
Dividen final sebesar Rp421 per saham (2022: Rp552 per saham) akan diusulkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada bulan April 2024. Dividen final yang akan diusulkan tersebut, bersama dengan dividen interim sebesar Rp98 per saham (2022: Rp88 per saham) yang dibagikan pada bulan Oktober 2023, akan menjadikan total dividen yang diusulkan untuk tahun 2023 menjadi Rp519 per saham (2022: Rp640 per saham), dengan rasio pembayaran dividen sebesar 62% (berdasarkan laba bersih Grup sebesar Rp34,0 triliun, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina).
Rasio tersebut lebih tinggi dari rata-rata rasio pembayaran dividen historis Perseroan.
PT Astra International Tbk. (ASII) membukukan laba bersih sebesar Rp33,83 triliun sepanjang tahun 2023.
Laba bersih divisi otomotif Grup naik 18% menjadi Rp11,4 triliun, yang mencerminkan peningkatan penjualan di bisnis sepeda motor dan komponen otomotif.
Penjualan mobil nasional menurun 4% menjadi 1,0 juta unit pada tahun 2023 (sumber: Gaikindo). Penjualan mobil Astra pada tahun 2023 menurun 2% menjadi 561.000 unit, sementara pangsa pasar meningkat dari 55% menjadi 56%. Selama periode tersebut, enam belas model baru dan sebelas model revamped telah diluncurkan.
Grup meluncurkan satu model battery electric (.BEV.), Lexus RZ, dan dua model hybrid electric (.HEV.), Toyota Yaris Cross dan Toyota Alphard. Saat ini, Grup menjual enam model BEV dan tiga belas model HEV di Indonesia di bawah merek Toyota, lexus dan BMW.
Prospek Bisnis
Grup mencatatkan pencapaian kinerja tertinggi pada tahun 2023, didukung oleh pemulihan penjualan sepeda motor dan pertumbuhan bisnis pembiayaan konsumen.
Grup tetap menunjukkan resiliensi dengan diversifikasi portofolio bisnisnya, meskipun harga komoditas turun dan kondisi perekonomian melemah pada semester kedua. Jika kedua kondisi ini masih berlanjut, kami mengantisipasi terjadinya penurunan siklus pertumbuhan di tahun 2024.
Namun demikian, kami yakin bahwa Grup berada pada posisi yang baik untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang, melalui penguatan bisnis inti kami serta investasi baru yang mendukung prioritas strategis kami. (end)