28131283
IQPlus, (8/10) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa program biodiesel B50 masih dalam tahap kajian oleh tim untuk mengurangi impor energi sekaligus mendorong penggunaan energi hijau di Indonesia.
Bahlil yang ditemui di sela Penganugerahan Penghargaan Keselamatan Migas Tahun 2024 di Jakarta, Senin malam, mengatakan bahwa saat ini Indonesia telah menyelesaikan implementasi biodiesel B35 dan B40.
"Terkait dengan peralihan daripada pengurangan impor, sekarang B35, B40 udah mau hampir selesai. Dalam berbagai kajian, yang masih dikaji sekarang ya, masih dikaji oleh tim, pikiran Pak Prabowo, ada kemungkinan kalau itu dimungkinkan untuk menjadi B50," kata Bahlil.
Menurut Bahlil, hal itu merupakan langkah awal dalam transisi menuju energi yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Kajian B50 dilakukan sebagai upaya lanjutan untuk mencapai pengurangan impor energi secara signifikan dan mendukung transisi menuju energi hijau di masa depan.
Bahlil Lahadalia juga berharap harga minyak dunia tak terkoreksi akibat perang di Timur Tengah, karena dapat berimbas negatif pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
"Makanya kita berdoa agar harga minyak dunia tidak terkoreksi, karena kalau itu terjadi maka pasti akan membebani APBN kita," kata Bahlil. (end/ant)