25334410

IQPlus, (10/9) - Bank of Japan (BOJ) masih dalam posisi untuk menaikkan suku bunga lagi pada akhir tahun mengingat gejolak pasar baru-baru ini tidak berdampak lama. Hal itu diungkapkan mantan pejabat senior di lembaga pengawas keuangan Jepang.

"Meskipun pasar mengalami beberapa turbulensi dalam satu atau dua bulan terakhir, saya tidak berpikir ada hilangnya kepercayaan di pasar," kata Tomoko Amaya, berbicara di sela-sela Bund Summit di Shanghai, dikutip dari The Business Times, Selasa 10 September 2024.

"Yang penting bukanlah tingkat harga ekuitas atau tingkat turbulensi, tetapi tingkat kepercayaan," katanya, seraya menambahkan bahwa ada stabilitas yang cukup untuk mempertahankan kenaikan suku bunga tahun ini dan bahwa suku bunga yang lebih tinggi akan menguntungkan bank.

Menyusul gejolak pasar bulan lalu, Wakil Gubernur BOJ Shinichi Uchida mengatakan bank sentral tidak akan menaikkan suku bunga ketika pasar tidak stabil. Sejak saat itu, Gubernur Kazuo Ueda telah mendukung sikap wakilnya, sambil juga menegaskan BOJ akan terus menaikkan suku bunga jika data menunjukkan ekonomi dan harga di Jepang mengikuti prospek bank sentral.

Amaya adalah pejabat senior di Badan Layanan Keuangan Jepang (FSA), sebuah kelompok regulator yang bertugas mengawasi bank dan lembaga keuangan lainnya serta memastikan stabilitas sistem keuangan negara.

Ia adalah wanita pertama yang diangkat menjadi wakil menteri urusan internasional pada 2021, menjadikannya contoh langka birokrat wanita yang naik pangkat di lembaga tersebut. Ia sekarang menjadi penasihat eksekutif di Norinchukin Research Institute.

Sebagian besar pengamat BOJ memperkirakan bank sentral akan menaikkan suku bunga lagi pada bulan Januari asalkan tidak ada lagi ketidakstabilan pasar seperti yang terjadi pada awal Agustus. (end/ba)