02357789
IQPlus (24/1) - Bank sentral Malaysia mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah sebesar 3 persen pada hari Rabu ini, mempertahankan suku bunga utama untuk pertemuan keempat berturut-turut.
Keputusan tersebut sudah diperkirakan secara luas, dengan 28 ekonom dalam jajak pendapat Reuters baru-baru ini mengatakan mereka tidak memperkirakan adanya perubahan pada suku bunga kebijakan semalam (OPR) pada akhir pertemuan kebijakan moneter pertama Bank Negara tahun ini.
Bank Negara mengatakan dalam rilisnya bahwa keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi yang stabil, didukung oleh pemulihan ekspor dan belanja dalam negeri yang lebih tangguh.
Namun bank sentral menambahkan bahwa risiko dari lemahnya permintaan eksternal dan rendahnya produksi masih ada.
Biaya pinjaman terakhir disesuaikan pada Mei 2023, ketika OPR naik sebesar 25 basis poin ke level saat ini. Para ekonom dan analis mengatakan bahwa mereka memperkirakan Bank Negara akan mempertahankan suku bunga stabil setidaknya hingga akhir tahun 2025.
"Pada tingkat OPR saat ini, sikap kebijakan moneter tetap mendukung perekonomian dan konsisten dengan penilaian inflasi dan prospek pertumbuhan saat ini," kata Bank Negara dalam pernyataannya.
Pertumbuhan inflasi Malaysia mencapai 1,5 persen tahun ke tahun (yoy) pada bulan Desember, terendah sejak Februari 2021, karena harga pangan yang moderat. Sepanjang tahun 2023, inflasi meningkat 2,5 persen yoy, di bawah perkiraan pemerintah sebesar 3 hingga 4 persen.
Pertumbuhan inflasi inti tahun-ke-tahun turun di bawah level 2 persen untuk pertama kalinya dalam 22 bulan menjadi 1,9 persen pada bulan Desember. Sepanjang tahun 2023, inflasi inti rata-rata sebesar 3 persen.
Pekan lalu, Departemen Statistik Malaysia memproyeksikan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) mencapai 3,8 persen pada tahun 2023 . lebih rendah dari perkiraan bank sentral sebesar 4 persen. Bank Negara akan merilis angka PDB kuartal keempat dan setahun penuh pada 16 Februari.
Bank Negara mengatakan perkiraan awal PDB kuartal keempat menegaskan pertumbuhan keseluruhan untuk tahun 2023 sesuai ekspektasi.
Pada tahun 2024, bank sentral memperkirakan momentum pertumbuhan akan membaik, didukung oleh peningkatan ekspor dan belanja domestik yang kuat, didukung oleh pertumbuhan lapangan kerja dan upah yang berkelanjutan.
Peningkatan di bidang pariwisata dan industri terkait, serta aktivitas investasi yang kuat yang didukung oleh kemajuan berkelanjutan dari proyek-proyek multi-tahun di sektor publik dan swasta juga akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, kata bank sentral.
"Prospek pertumbuhan masih memiliki risiko penurunan yang berasal dari permintaan eksternal yang lebih lemah dari perkiraan dan penurunan produksi komoditas yang lebih besar," tambah Bank Negara. (end/bussinesstimes.com.SG)