30430048
IQPlus, (1/11) - Bank sentral Pakistan memutuskan untuk mempertahankan suku bunga utamanya atau tidak berubah pada level 22 persen. Kondisi tersebut sejalan dengan ekspektasi pasar, setelah tinjauan kebijakannya.
Mengutip The Business Times, Rabu, 1 November 2023, keputusan tersebut diambil menjelang kunjungan delegasi Dana Moneter Internasional (IMF) yang akan meninjau kemajuan target yang ditetapkan dalam program senilai USD3 miliar yang disetujui pada Juli. Hal itu untuk memberikan dana talangan kepada perekonomian yang sedang kesulitan.
"MPC (komite kebijakan moneter) menekankan untuk melanjutkan sikap kebijakan moneter yang ketat," kata Bank Negara Pakistan dalam sebuah pernyataan.
Bank sentral menambahkan bahwa meskipun inflasi umum telah meningkat pada September, namun bank sentral memperkirakan inflasi akan menurun pada Oktober dan terus turun dalam beberapa bulan mendatang.
Bank sentral sebelumnya memperkirakan inflasi akan mereda pada tahun keuangan ini .yang dimulai pada 1 Juli. menjadi rata-rata sekitar 20-22 persen, turun dari 29,2 persen pada tahun keuangan 2022-23. Inflasi meningkat tajam menjadi 31,4 persen pada September karena rekor kenaikan harga bahan bakar, namun pemerintah telah memangkas harga bahan bakar.
IMF memperkirakan inflasi 25,9 persen tahun ini, dan telah menganjurkan tingkat suku bunga yang sedikit positif. Namun kepala bank sentral telah mengatakan sebelumnya bahwa pemberi pinjaman global tersebut tidak menyatakan bahwa mereka mengharapkan kenaikan suku bunga, hanya agar sikap kebijakan tetap agresif.
Dia juga mengatakan bahwa bank tersebut telah memenuhi target utama yang ditetapkan oleh IMF menjelang kunjungan tersebut. Mereka mempertahankan suku bunga utama dalam dua pertemuan sebelumnya pada Juli dan September, di mana sebelumnya menaikkannya sebesar 12,25 poin persentase menjadi 22 persen dalam serangkaian kenaikan sejak April 2022. (end/ba)