BANK SENTRAL SELANDIA BARU PANGKAS LAGI SUKU BUNGA ACUAN

  • Info Pasar & Berita
  • 19 Feb 2025

04938643

IQPlus, (19/2) - Bank sentral Selandia Baru pada hari Rabu memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 3,75%, menandai pemangkasan keempat berturut-turut, karena meredanya inflasi memberi ruang bagi bank sentral untuk mendorong ekonomi yang sedang lesu.

Langkah tersebut sejalan dengan ekspektasi dari para ekonom yang disurvei oleh Reuters, dan menandai suku bunga kebijakan terendah sejak November 2022.

Dalam pernyataan kebijakan moneternya, Bank Sentral Selandia Baru mengatakan inflasi tetap berada di dekat titik tengah kisaran targetnya sebesar 1%-3%, yang mendorongnya untuk menurunkan suku bunga.

Selandia Baru melaporkan tingkat inflasi utama sebesar 2,2% pada kuartal yang berakhir Desember 2024, dengan pertumbuhan harga turun selama tujuh dari delapan kuartal terakhir, menurut data LSEG.

Pemotongan suku bunga juga terjadi pada saat pertumbuhan negara tersebut telah menurun secara tahunan selama lima kuartal berturut-turut hingga September 2024, menurut data pemerintah.

Dolar Selandia Baru menguat sebesar 0,4% dan diperdagangkan pada level 0,568 terhadap dolar AS. Bank sentral optimis bahwa pertumbuhan ekonomi akan pulih pada tahun 2025. "Suku bunga yang lebih rendah akan mendorong pengeluaran, meskipun ketidakpastian ekonomi global yang tinggi diperkirakan akan membebani keputusan investasi bisnis," kata RBNZ. Namun, bank tersebut memperingatkan bahwa inflasi konsumen di Selandia Baru diperkirakan akan bergejolak dalam waktu dekat, karena nilai tukar yang lebih rendah dan harga bensin yang lebih tinggi.

"Dampak bersih dari perubahan kebijakan perdagangan di masa mendatang terhadap inflasi di Selandia Baru saat ini tidak jelas," kata RBNZ, seraya menambahkan bahwa jika kondisi ekonomi terus berkembang seperti yang diproyeksikan, suku bunga kebijakan dapat diturunkan lebih lanjut pada tahun 2025. Prakiraan inflasi RBNZ yang direvisi untuk tahun mendatang mencerminkan kekhawatiran Bank tentang harga minyak yang lebih tinggi dan dolar Selandia Baru yang lebih lemah, kata Abhijit Surya, ekonom senior APAC di Capital Economics.

Dia menunjukkan bahwa RBNZ yakin bahwa tekanan harga yang disebabkan oleh faktor domestik akan terus mereda, karena ekonomi memiliki kelebihan kapasitas.

Sementara bank sekarang memperkirakan akan menurunkan suku bunga kebijakan menjadi 3% pada akhir tahun 2025, bank .pada akhirnya. akan memangkas suku bunga menjadi 2,25%, kata Surya, tanpa menyebutkan jangka waktunya. (end/cnbc)



Kembali ke Blog