BANK SENTRAL SELANDIA BARU PERTAHAKAN SUKU BUNGA

  • Info Pasar & Berita
  • 10 Jul 2024

19136941

IQPlus, (10/7) - Bank sentral Selandia Baru mempertahankan suku bunga pada angka 5,5 persen pada hari Rabu, namun membuka pintu bagi kebijakan moneter yang menjadi lebih longgar seiring berjalannya waktu jika inflasi melambat seperti yang diperkirakan.

Keputusan tersebut sejalan dengan ekspektasi dari 32 ekonom dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) akan mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 16 tahun untuk pertemuan kedelapan berturut-turut.

"Komite sepakat bahwa kebijakan moneter harus tetap bersifat restriktif. Tingkat pengekangan ini akan berkurang seiring berjalannya waktu sesuai dengan perkiraan penurunan tekanan inflasi," kata pernyataan itu.

Komentar tersebut lebih dovish dibandingkan pertemuan sebelumnya pada bulan Mei, ketika dikatakan bahwa kebijakan diperkirakan akan tetap bersifat restriktif untuk .periode berkelanjutan. dan mengindikasikan kenaikan suku bunga mungkin terjadi jika inflasi tidak terkendali.

Dolar Selandia Baru turun 0,74 persen menjadi US$0,6085 karena pasar memperkirakan penurunan suku bunga akan dimulai lebih awal, sementara tingkat swap dua tahun turun 11 basis poin ke level terendah dalam enam bulan di 4,6850 persen. Sekarang ini menyiratkan pemotongan sebesar 25 basis poin pada bulan Oktober.

RBNZ mengatakan kebijakan moneter yang ketat telah secara signifikan mengurangi inflasi harga konsumen dan memperkirakan inflasi umum akan kembali ke kisaran target 1 hingga 3 persen pada paruh kedua tahun ini, turun dari 4 persen pada kuartal pertama.

"Beberapa tekanan harga yang berasal dari dalam negeri masih kuat. Namun ada tanda-tanda persistensi inflasi akan mereda seiring dengan turunnya tekanan kapasitas dan niat penetapan harga bisnis," kata bank sentral.

Mereka tidak merilis indikator-indikator ekonomi terbaru atau perkiraan tingkat suku bunga resmi pada Tinjauan Kebijakan Moneter seperti yang diumumkan pada hari Rabu.

Sebagai pelopor dalam menarik stimulus era pandemi di antara negara-negara lain, RBNZ menaikkan suku bunga sebesar 525 basis poin sejak Oktober 2021 untuk mengekang inflasi dalam pengetatan paling agresif sejak suku bunga resmi diperkenalkan pada tahun 1999.

Kenaikan suku bunga telah memperlambat perekonomian secara tajam, meskipun data terbaru menunjukkan Selandia Baru berhasil keluar dari resesi teknis pada kuartal pertama tahun 2024 dengan pertumbuhan sebesar 0,2 persen. (end/Reuters)


Kembali ke Blog