19549673
IQPlus, (15/7) - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat volume perdagangan karbon mencapai hampir 1,6 juta ton berupa SPE-GRK, dengan nilai transaksi Rp77,95 miliar sejak peluncuran Bursa Karbon pada September 2023 hingga 11 Juli 2025.
"Total pengguna jasa juga terus mengalami peningkatan dari 16 menjadi 113 pengguna jasa," kata Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman di Jakarta, Selasa.
Lebih lanjut, Iman mengungkapkan bahwa penggunaan (retirement) kredit karbon melonjak dari 6.260 ton pada 2023 menjadi 980.475 ton hingga pertengahan 2025.
Artinya, kredit karbon tersebut telah digunakan untuk mengimbangi emisi gas rumah kaca dan dihapus dari sistem perdagangan, sehingga tidak dapat diperdagangkan kembali.
Iman juga mencatat sejak perdagangan perdana Bursa Karbon pada 26 September 2023, sebanyak 6 dari 15 pembeli awal berasal dari sektor jasa keuangan.
"Data terkini dari penggunaan atau retirement kredit karbon di Sistem Registri Nasional (SRN) yang dapat diakses oleh publik telah menunjukkan keterlibatan dari lembaga-lembaga jasa keuangan lainnya," ujar dia. (end/ant)