Tindakan yang tepat dilakukan sebelum melakukan investasi adalah melakukan perencanaan keuangan terlebih dahulu. Menurut Prita Ghozie, seorang financial planner, perencanaan keuangan dipisah menjadi kebutuhan harian (living), kebutuhan masa depan (saving), dan hiburan (playing) serta tidak lupa dana darurat, yaitu dana cadangan yang berfungsi untuk kebutuhan mendadak kapan saja. Ada satu hal lagi yang sering dianggap tidak penting oleh banyak orang yaitu menyiapkan dana untuk investasi.

Dengan berinvestasi, kita bisa merealisasikan perencanaan keuangan sekaligus mencakup untuk menyiapkan dana darurat. Nah sebelum memulai berinvestasi, hal yang harus diperhatikan adalah mental, mengenal karakterisitik dari investasi tersebut, dan menyiapkan dana dingin. Dana dingin itu sendiri merupakan dana yang bukan untuk keperluan sehari-hari sehingga dapat digunakan saat ada kebutuhan mendadak tanpa memberikan dampak pada kondisi finansial pemiliknya. Tentunya jika kita memilih karakteristik investasi yang High Risk High Return, dengan kondisi tertentu kita harus menyiapkan kerugian dari hasil investasi yang kita pilih.
 

Walaupun berinvestasi dengan dana dingin tidak berdampak dengan finansial pemiliknya, namun penjelasan berikut bukan berarti membuat seorang dapat sembarangan mengalokasikannya. Faktanya, pemakaian uang dingin dengan persepsi yang salah justru dapat mengarahkan pemilik dana ke arah kerugian finansial. Oleh karena itu, untuk menghindari kesalahan dalam menggunakan uang dingin, berikut hal-hal yang dapat dilakukan:

• Melakukan perencanaan yang matang dalam alokasi uang dingin
• Memperhatikan potensi kerugian
• Tidak terburu-buru dalam mendapatkan keuntungan

Hampir seluruh kegiatan investasi tidak luput dari kata risiko maka dari itu untuk berinvestasi seorang investor harus bertindak cerdas, cermat serta bijak. Jadi, sangatlah penting untuk mengalokasi penghasilan untuk uang dingin uang digunakan untuk kegiatan investasi. Selamat berinvestasi!