BFI FINANCE ANGGARAN Rp300 MILIAR UNTUK PERLINDUNGAN SIBER

  • Info Pasar & Berita
  • 01 Des 2025

33426142

IQPlus, (1/12) - PT BFI Finance Tbk (BFIN) mengalokasikan anggaran sebesar Rp300 miliar untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) teknologi informasi (IT) guna memperkuat perlindungan siber.

"Besaran belanja cukup besar. Kami menganggarkan sekitar Rp300 miliar untuk IT, untuk pengembangan sistem termasuk keamanan dan sebagainya. Tapi, itu tidak semata-mata hanya untuk keamanan saja," kata Direktur PT BFI Finance Tbk Sudjono dalam paparan publik secara daring di Jakarta, Jumat.

Alokasi anggaran IT yang besar itu mempertimbangkan pengalaman BFIN sebelumnya yang pernah menerima serangan peretas pada Mei 2023. Kala itu, perusahaan berhasil memitigasi serangan sebelum dampak yang timbul bersifat fatal.

Meski begitu, perusahaan membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk kembali menginstalasi seluruh sistem, lantaran peretas memasang jebakan pada aplikasi eksisting.

Guna menghindari kejadian serupa, BFIN menyiapkan strategi mitigasi yang lebih mendasar terkait keamanan siber.

"Harus ada mekanisme kontrol yang sangat kuat sehingga tidak bisa dijebol dari jarak jauh. Kemudian, bagaimana kita bisa mendeteksi dan memastikan bahwa serangan itu tidak mematikan berbagai klaster pengamanan yang ada. Dan semua itu kami lakukan dalam rangka perbaikan sistem," jelas Sudjono.

BFI Finance juga memanggil tenaga ahli IT untuk melakukan penguatan sistem keamanan, infrastruktur, hingga perilaku penggunaan sistem. BFIN pun memastikan akses dan data sistem tidak tersebar dengan mudah.

"Semua itu dilakukan cukup lama. Tapi kami rasa saat ini kami memiliki sistem keamanan dan IT yang jauh lebih baik," tuturnya.

Sebagai catatan, BFI Finance mengalami serangan siber pada 21 Mei 2023 yang diumumkan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Teranyar, perusahaan pembiayaan lainnya, yakni PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) juga mengumumkan insiden serangan siber pada keterbukaan informasi BEI. Serangan terjadi pada 26 November 2025 dan penanganan stabilisasi sistem masih berlanjut. (end/ant)

Kembali ke Blog