1150FCAF
IQPlus, (5/10) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo berpendapat skema keuangan campuran atau blended finance merupakan cara yang paling tepat untuk membiayai proyek hijau dan inklusif.
"Bukan hanya skema keuangan komersial atau keuangan sosial saja, tetapi skema keuangan campuran. Kami memiliki proyek yang merupakan kombinasi dari pendidikan serta mal komersial," ujar Perry dalam The 8th International Islamic Monetary Economics and Finance Conference and Call for Papers (8-IIMEFC) yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.
Dalam pembiayaan, ia menjelaskan biasanya memang terdapat skema keuangan komersial yang sudah sangat dikenal masyarakat.
Namun, selain itu, terdapat pula pembiayaan sosial yang biasanya berbentuk keuangan syariah seperti zakat, infak, sedekah, dan wakaf produktif.
Guna merancang struktur keuangan, skema keuangan campuran, dinilainya, harus terus digali agar bisa menjadi salah satu bentuk transformasi perekonomian.
"Dengan begitu, struktur pembiayaan bisa terdiri dari surat berharga syariah negara (SBSN) alias sukuk yang dapat dikomersialkan, wakaf, atau zakat, infak, dan sedekah. Jadi, campuran keuangan komersial serta keuangan sosial," ucap dia. (end/ant)