33833404

IQPlus, (5/12) - Badan payung bank sentral global, Bank for International Settlements (BIS), melonggarkan sikap kerasnya terhadap inflasi dengan menyatakan bahwa kemajuan terkini cukup menggembirakan. Namun menekankan bahwa bank sentral masih belum siap menghadapi tantangan.

Data ekonomi global mulai menunjukkan tren yang jelas bahwa tingginya inflasi dalam beberapa dekade .yang disebabkan oleh kembalinya pandemi covid-19 dan lonjakan harga energi. sudah tidak terlihat lagi.

Pasar uang memperhitungkan lebih dari 100 basis poin penurunan suku bunga dari Federal Reserve AS dan bank sentral Eropa pada tahun depan, dan telah menggeser perkiraan waktu untuk langkah pertama ke paruh pertama 2024.

Kecepatan perubahan tersebut telah membuat beberapa pembuat kebijakan merasa tidak nyaman dan bagi BIS, yang menjadi tuan rumah pertemuan tertutup para bankir sentral dunia, ada keseimbangan yang harus dicapai.

"Prospeknya telah membaik tetapi poin utama yang harus kita ingat adalah kita masih belum bisa keluar dari masalah, dan pekerjaan harus diselesaikan," kata Kepala Unit Moneter dan Ekonomi BIS Claudio Borio, dikutip dari The Business Times, Senin, 5 Desember 2023.

Borio menambahkan bank sentral terbukti sangat fokus dalam menurunkan inflasi. Namun sebagai tanda lebih lanjut dari retorika yang melemah, dia mengatakan, mereka harus fleksibel dan gesit jika perekonomian global yang melambat memerlukan hal tersebut.

"Terungkapnya risiko kredit menyusul kenaikan besar dalam biaya pinjaman masih akan terjadi, meskipun reaksi pasar terhadap meningkatnya ketegangan di Timur Tengah pada Oktober setelah serangan Hamas terhadap Israel cukup meyakinkan," pungkasnya. (end/ba)