20134957
IQPlus, (21/7) - Raksasa ekuitas swasta Blackstone telah menarik diri dari konsorsium yang ingin berinvestasi dalam operasi TikTok di AS, ungkap seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters pada hari Jumat.
Perubahan terbaru ini terjadi di tengah meningkatnya ketidakpastian dan beberapa penundaan dalam kesepakatan TikTok yang kini menjadi pusat perundingan dagang AS-Tiongkok.
Blackstone berencana mengambil alih saham minoritas di bisnis TikTok di AS dalam kesepakatan yang diatur oleh Presiden Donald Trump.
Konsorsium ini dipimpin oleh Susquehanna International Group dan General Atlantic, investor yang saat ini berinvestasi di ByteDance, pemilik TikTok asal Tiongkok. Grup ini muncul sebagai kandidat terdepan untuk mengamankan bisnis TikTok di AS dalam kesepakatan di mana investor AS akan memiliki 80% saham TikTok, sementara ByteDance akan mempertahankan saham minoritas.
Blackstone menolak berkomentar. TikTok tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Batas waktu bagi ByteDance untuk mendivestasikan aplikasi media sosial populer di AS tersebut telah berulang kali ditunda, sehingga menimbulkan ketidakpastian bagi para investor.
Bulan lalu, Trump menandatangani perintah eksekutif ketiga yang memperpanjang batas waktu bagi ByteDance untuk menjual TikTok atau menghadapi larangan, dengan memundurkan batas waktu tersebut hingga 17 September. Pada April 2024, Kongres mengesahkan undang-undang yang mewajibkan penjualan atau penutupan TikTok paling lambat 19 Januari 2025.
Perpanjangan tenggat waktu telah menuai kritik dari beberapa anggota parlemen, yang berpendapat bahwa pemerintahan Trump "melanggar hukum" dan mengabaikan kekhawatiran keamanan nasional terkait kendali Tiongkok atas TikTok.
ByteDance sedang menjajaki berbagai opsi untuk mengatasi kekhawatiran ini, termasuk menjual atau merestrukturisasi operasinya di AS. Raksasa media sosial Tiongkok ini, yang meraup pendapatan $43 miliar dalam tiga bulan pertama tahun ini, baru-baru ini melampaui Meta dalam pendapatan kuartalan, menurut sumber Reuters.
Konsorsium AS, yang diunggulkan oleh pemerintah dalam setiap kesepakatan TikTok, juga mencakup KKR, serta investor baru seperti Andreessen Horowitz, Reuters sebelumnya melaporkan. Oracle juga kemungkinan akan mengambil saham. Tidak jelas apakah penawar lain dalam konsorsium tersebut masih terlibat.
Sebuah kesepakatan telah digarap musim semi ini untuk memisahkan operasi TikTok di AS menjadi perusahaan baru yang berbasis di AS. Pembicaraan ditunda setelah Tiongkok mengindikasikan tidak akan menyetujui transaksi tersebut, menyusul pengumuman Trump tentang tarif tinggi untuk barang-barang Tiongkok. (end/Reuters)