21433585
IQPlus, (2/8) - Bank of Japan (BOJ) mengatakan ada peluang kenaikan upah dengan harga dapat melampaui ekspektasi karena pasar tenaga kerja semakin ketat. Dalam versi lengkap laporan prospek triwulanannya, bank sentral juga mengatakan perusahaan-perusahaan sektor jasa menjadi lebih bersemangat untuk meneruskan kenaikan biaya tenaga kerja melalui kenaikan harga.
"Ada kemungkinan kenaikan upah dan inflasi dapat melampaui ekspektasi, disertai dengan meningkatnya ekspektasi inflasi jangka menengah dan panjang, di tengah pasar kerja yang ketat," kata BOJ dalam laporan tersebut, dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 2 Agustus 2024.
Perusahaan-perusahaan Jepang biasanya meninjau harga untuk layanan mereka pada April, yang merupakan awal tahun fiskal baru, dan Oktober. Pada April, semakin banyak perusahaan sektor jasa menaikkan harga untuk mengimbangi biaya tenaga kerja yang lebih tinggi, kata BOJ.
"Kuncinya adalah apakah perubahan dalam perilaku penetapan harga tersebut meluas di antara perusahaan-perusahaan sektor jasa pada Oktober, dan apakah pergerakan tersebut akan berkelanjutan," kata BOJ.
BOJ sudah menaikkan suku bunga, mengambil langkah lebih jauh untuk menghentikan stimulus radikalnya karena keyakinan yang semakin kuat bahwa Jepang sedang membuat kemajuan dalam mencapai target inflasi dua persen secara berkelanjutan.
Dalam ringkasan laporan prospek yang dirilis, BOJ mempertahankan proyeksinya dari April bahwa inflasi akan tetap berada di sekitar target dua persennya di tahun-tahun mendatang. (end/ba)