13735234
IQPlus, (17/5) - Gubernur Bank sentral Jepang (BOJ) Kazuo Ueda mengatakan bank sentral tidak memiliki rencana segera untuk menjual dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) dalam jumlah besar, yang semakin menarik perhatian sebagai sumber pendapatan potensial untuk mendanai inisiatif pemerintah.
"Kita harus meluangkan waktu untuk memutuskan apa yang harus dilakukan dengan kepemilikan ETF kita, termasuk apakah akan melepasnya di masa depan," kata Ueda kepada parlemen, Jumat.
Pernyataan tersebut muncul di tengah meningkatnya perdebatan tentang bagaimana BOJ sebaiknya menangani warisan upayanya untuk mengakhiri deflasi dengan pencetakan uang dalam jumlah besar, yang menyebabkan neraca keuangannya sangat besar.
BOJ mengakhiri kebijakan suku bunga negatif selama delapan tahun dan sisa program stimulus radikal lainnya pada bulan Maret, termasuk kerangka kerja untuk membeli aset berisiko seperti ETF yang telah diterapkan sejak tahun 2010.
Namun bank sentral belum menyusun rencana untuk melepas kepemilikan besarnya pada ETF dan obligasi pemerintah, sebagian karena kekhawatiran akan mengganggu stabilitas pasar keuangan.
BOJ memiliki ETF senilai sekitar 37 triliun yen (S$320 miliar). Perkiraan swasta menyebutkan nilai pasar dari kepemilikan tersebut sekitar 67 triliun yen pada bulan Januari, yang berarti keuntungan laten akan mencapai sekitar 30 triliun yen.
Ketika BOJ bergerak menuju normalisasi kebijakan moneter, beberapa politisi dan pelaku pasar telah menyampaikan gagasan tentang cara melepaskan kepemilikan ETF yang besar atau memanfaatkan dana yang diperoleh untuk belanja.
Partai oposisi terbesar di Jepang, Partai Demokrat Konstitusional Jepang, telah mengusulkan penggunaan dividen dari kepemilikan ETF BOJ untuk mendanai belanja penitipan anak.
Ken Shibusawa, anggota panel pemerintah sektor swasta, telah meminta pemerintah untuk menyiapkan dana khusus yang akan membeli ETF BOJ dengan imbalan obligasi abadi.
BOJ saat ini membayar keuntungan yang diperolehnya, termasuk dari dividen ETF, ke kas negara. Pemerintah belum menjelaskan bagaimana kepemilikan ETF BOJ dapat digunakan di masa depan.
"Satu-satunya hal yang dapat diputuskan oleh BOJ adalah apakah akan menjual kepemilikan ETF-nya atau tidak. Tidak ada keputusan mengenai bagaimana dana tersebut akan digunakan," kata mantan eksekutif BOJ Kazuo Momma.
"Kecuali pemerintah mempunyai ide yang jelas, tantangan untuk menentukan nasib ETF cukup tinggi". (end/Reuters)