02333300

IQPlus, (24/1) - Gubernur Bank of Thailand (BOT) Sethaput Suthiwartnarueput mengatakan suku bunga kebijakan Thailand saat ini secara umum netral. Sementara itu, perkiraan pertumbuhan negara yang lebih lambat dari perkiraan untuk tahun ini bukan merupakan krisis.

Sethaput Suthiwartnarueput mengaku tidak khawatir dengan inflasi negatif, dan bahwa masalah ekonomi negara tersebut disebabkan oleh masalah struktural yang tidak dapat diselesaikan dengan langkah-langkah stimulus cepat yang dilakukan oleh pemerintah.

Pemerintahan Perdana Menteri Srettha Thavisin, seorang maestro real estat dan pendatang baru di bidang politik, menggambarkan lesunya perekonomian negara tersebut sebagai sebuah krisis, dan bertujuan untuk memulainya dengan skema bantuan digital sebesar 500 miliar baht (S$18,8 miliar) yang menjadi ciri khasnya untuk meningkatkan konsumsi.

.Apa yang kami lihat adalah adanya pemulihan, namun lebih lambat dari perkiraan. Itu tidak sama dengan krisis,. kata Sethaput, dikutip dari The Business Times, Rabu, 24 Januari 2024.

.Jika Anda ingin meningkatkan potensi tingkat pertumbuhan jangka panjang, Anda harus melakukan hal-hal struktural. Anda harus meningkatkan produktivitas. Namun cara mencapainya bukan hanya dengan melakukan langkah-langkah stimulus jangka pendek," tambahnya.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan Thailand menurunkan tajam proyeksi pertumbuhan ekonomi 2024 menjadi 2,8 persen dari 3,2 persen dan memangkas perkiraan pertumbuhan 2023 menjadi 1,8 persen dari 2,7 persen, sehingga memperkuat alasan pemerintah untuk memberikan stimulus guna menghidupkan kembali perekonomian. (end/ba)