BOS MAS : SINGAPURA BERENCANA GUNAKAN AI PERANGI PENCUCIAN UANG

  • Info Pasar & Berita
  • 06 Nov 2023

30937127

IQPlus, (6/11) - Otoritas Moneter Singapura atau Monetary Authority of Singapore (MAS) sangat tertarik untuk mengeksplorasi bagaimana kecerdasan buatan dapat digunakan dalam memerangi pencucian uang. Hal itu dikatakan Direktur Pelaksana MAS Ravi Menon kepada CNA dalam wawancara luas menjelang Festival FinTech Singapura tahunan.

Dalam acara itu, AI akan menjadi pusat perhatian. Adapun ketika AI menghubungkan titik-titik di seluruh kumpulan data besar di luar kemampuan otak manusia, MAS telah menggunakan pembelajaran mesin dan analisis data tingkat lanjut untuk mendeteksi penipuan dan aktivitas mencurigakan lainnya.

Mengutip Channel News Asia, Senin, 6 November 2023, AI juga digunakan dalam pemrosesan data dan informasi dalam jumlah besar, seperti laporan yang disampaikan oleh lembaga keuangan dan artikel berita untuk mengetahui perkembangan yang memerlukan perhatian pengawasan.

Namun, tambah Menon, tindakan keras terhadap pencucian uang senilai miliaran dolar yang baru-baru ini terjadi di Singapura menyoroti perlunya upaya lebih lanjut untuk memperkuat pengawasan menyeluruh. "Pencuci uang beroperasi di berbagai lembaga keuangan, dan Anda harus bisa menggabungkan titik-titik di lembaga-lembaga tersebut," ucapnya.

Menon mencatat bahwa AI dapat, misalnya, diterapkan pada COSMIC .sebuah platform digital yang akan datang bagi lembaga keuangan untuk berbagi informasi tentang pelanggan atau transaksi yang mencurigakan.

Saat ini, lembaga keuangan tidak dapat memperingatkan satu sama lain tentang aktivitas tidak biasa yang melibatkan nasabah karena kewajiban kerahasiaan. COSMIC .atau Pembagian Informasi dan Kasus Pencucian Uang/Pendanaan Terorisme Secara Kolaboratif. bertujuan untuk menghilangkan kesenjangan informasi ini ketika diluncurkan pada paruh kedua 2024.

"AI, dan bahkan mungkin AI generatif, dapat dimasukkan ke dalam platform baru untuk wawasan tambahan guna membentuk gambaran yang lebih holistik tentang risiko yang kita hadapi," pungkas Menon. (end/ba)

Kembali ke Blog