10327875
IQPlus, (14/4) - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengajak nasabah dan masyarakat umum untuk lebih sadar menjaga kerahasiaan data pribadi dalam setiap transaksi melalui kampanye "Jagalah Hati, Jaga Data Diri".
SEVP Branding and Communication BSI Kemas Erwan Husainy dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu, mengingatkan bahwa transaksi digital berpotensi besar untuk disusupi oleh para pelaku kejahatan. Data pribadi merupakan pertahanan terakhir nasabah untuk menghindari upaya penipuan yang mereka lakukan.
Erwan menjelaskan terdapat sejumlah modus penipuan yang perlu dikenal dan diwaspadai oleh masyarakat antara lain adalah phishing melalui email. Phising merupakan penipuan yang mengarahkan korban ke situs palsu untuk mencuri data pribadi.
Kemudian, penipuan melalui SMS yang mengatasnamakan bank yang meminta konfirmasi transaksi dengan menyertakan link atau tautan palsu untuk meminta data credential seperti PIN, nama ibu kandung, nomor kartu, exp date, CVV/CVC, nomor handphone dan OTP.
Selain itu, penipuan melalui telepon atau WhatsApp palsu mengaku petugas resmi. Dalam modus ini, pelaku mengaku sebagai petugas bank atau instansi lain untuk meminta konfirmasi transaksi dengan meminta data-data pribadi dan credential kartu serta OTP.
Modus lainnya, situs palsu mirip laman resmi. Penipu membuat website palsu yang menyerupai situs resmi untuk menipu korban.
Penipuan juga dapat terjadi dengan modus menggunakan surat palsu. Pelaku mengirimkan surat resmi namun palsu kepada korban, yang isinya meminta pembayaran atau data pribadi.
Tidak kalah penting yakni kaitan antara wi-fi publik dan malware. Dalam hal ini, Erwan mengingatkan tingginya risiko menggunakan jaringan wi-fi publik yang tidak aman.
"Penting sekali bagi seluruh masyarakat di era sekarang ini, untuk mengenali modus-modus tersebut sehingga lebih berhati-hati dan waspada dalam menjaga keamanan diri kita," kata dia. (end/ant)