BUDI SIAPKAN DANA Rp50 MILIAR UNTUK BUYBACK SAHAM

  • Info Pasar & Berita
  • 06 Mei 2025

12553892

IQPlus, (6/5) - PT. Budi Starch & Sweetener Tbk. (BUDI) akan menggelar pembelian kembali saham (buyback) dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuasi secara Signifikan.

Sudarmo Tasmin Wakil Presiden Direktur BUDI dalam keterangan tertulisnya Selasa (6/5) menuturkan bahwa BUDI menyiapkan dana sebesar Rp50 miliar berasal dari Saldo Laba Perseroan yang belum ditentukan penggunaannya per tanggal 31 Maret 2025 yang tercatat sebesar Rp 589 miliar serta akan digelar sejak tanggal 7 Mei hingga 6 Agustus 2025.

Sudarmo memaparkan jumlah saham Perseroan yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan atau hanya sebesar 200.000.000 Lembar Saham atau tidak melebihi 5% dari Modal Disetor. Dengan asumsi Perseroan mengunakan dana sebesar Rp 50 miliar, maka laba bersih Perseroan akan menurun akibat hilangnya pendapatan bunga deposito dari dana sejumlah tersebut.

BUDI berkeyakinan bahwa pelaksanaan Buyback tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha Perseroan mengingat Perseroan memiliki modal kerja serta saldo Kas dan Setara Kas yang cukup untuk membiayai kegiatan usaha Perseroan serta akan dilakukan pada harga yang dianggap baik dan wajar oleh manajemen Perseroan dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas untuk melaksanakan buyback melalui perdagangan di Bursa Efek Indonesia.

"Pelaksanaan dari Buyback tidak akan memberikan dampak negatif yang material bagi kegiatan usaha Perseroan, karena hingga kini Perseroan memiliki modal kerja serta saldo Kas dan Setara Kas yang memadai untuk melaksanakan Buyback dan untuk melakukan kegiatan usaha Perseroan,"tuturnya.

Sudarmo menambahkan aksi korporasi ini tidak akan berpengaruh secara material terhadap pertumbuhan usaha Perseroan karena dana yang akan digunakan untuk Buyback ini berasal dari saldo laba yang belum dicadangkan penggunaannya. Disamping itu Perseroan masih memiliki potensi untuk meningkatkan leveragenya apabila diperlukan. (end)



Kembali ke Blog