17638762
IQPlus, (26/6) - Bursa Emas Shanghai (SGE) telah berekspansi ke luar daratan Tiongkok untuk pertama kalinya, dengan peluncuran dua kontrak baru dan brankas emas batangan di Hong Kong.
Peluncuran ini memiliki sejumlah tujuan, mulai dari memperluas jangkauan internasional bursa Shanghai hingga memperkuat pengaruh Tiongkok di pasar komoditas dan mata uang serta status Hong Kong sebagai pusat keuangan.
Perdagangan akan dilakukan dalam yuan dan diselesaikan dengan uang tunai atau pengiriman fisik, termasuk ke brankas baru yang dioperasikan oleh unit Bank of China di Hong Kong, kata SGE pada hari Rabu (25 Juni). Dua kontrak yang mencakup tingkat kemurnian yang berbeda akan memulai debutnya pada hari Kamis. Untuk menarik para pedagang, bursa mengatakan akan membebaskan biaya di brankas tersebut hingga akhir tahun.
Sebagai produsen dan konsumen emas terbesar di dunia, Tiongkok ingin memiliki pengaruh yang lebih besar dalam menentukan harga komoditas tersebut. Denominasi kontrak baru SGE sangat penting mengingat ambisi Beijing untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS dan mendorong penggunaan yuan yang lebih luas dalam perdagangan internasional.
SGE didirikan pada tahun 2002 oleh Bank Rakyat Tiongkok sebagai platform utama negara tersebut untuk memperdagangkan emas batangan. Pada tahun 2014, SGE mendirikan Dewan Internasional untuk memungkinkan orang asing berpartisipasi langsung di pasar Tiongkok. Upaya tersebut kini dipercepat untuk komoditas lainnya. Bursa Berjangka Shanghai, tempat utama negara tersebut untuk memperdagangkan bahan mentah, baru-baru ini meluncurkan proposal untuk meningkatkan akses ke investor luar negeri.
Meskipun SGE adalah bursa tunggal terbesar untuk emas fisik, London tetap menjadi pusat pasar yang tak terbantahkan. Pusat-pusat lainnya, termasuk Singapura, juga mencoba merebut sebagian aksi dari pasar Inggris yang telah berusia berabad-abad. Minat terhadap logam mulia ini semakin meningkat setelah kenaikan besar terjadi hingga mencapai rekor tertinggi, dengan harga yang meningkat lebih dari dua kali lipat sejak pergantian dekade.
Daya tarik emas sebagian besar berasal dari reputasinya sebagai penyimpan nilai yang andal, dan bank sentral Tiongkok telah menjadi pembeli utama selama tiga tahun terakhir, sebagian untuk mendiversifikasi cadangan dari dolar AS.
Sementara itu, Hong Kong adalah pusat perbankan mapan yang berupaya mengimbangi perluasan pusat keuangan lain di kawasan tersebut. Bekas koloni Inggris tersebut memiliki rencana untuk memperkuat kehadirannya dalam komoditas, mulai dari pergudangan hingga perdagangan dan layanan logistik di seluruh pasar, termasuk emas batangan. (end/Bloomberg)