05852100
IQPlus, (28/2) - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. kembali mendapat pengakuan atas komitmennya dalam memberikan pelayanan prima bagi pengguna jalan tol.
Hal ini dibuktikan dengan raihan peringkat pertama dalam kategori Contact Center Public Service berpredikat .Exceptional. pada Contact Center Service Excellence Award (CCSEA) 2025.
Penghargaan bergengsi ini diraih oleh anak usaha Jasa Marga, yakni PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO).
CEO Carre Center of Customer Satisfication and Loyality (Carre CCSL), Yuliana Agung, menyerahkan langsung penghargaan tersebut kepada Direktur Utama PT JMTO, Yoga Tri Anggoro, dalam acara yang digelar di Bali, pada Rabu (19/2).
Ajang ini merupakan hasil kolaborasi antara Marketing Magazine dan Carre-Center for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre-CCSL).
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PT JMTO Yoga Tri Anggoro menyampaikan bahwa penghargaan ini menjadi bukti nyata konsistensi Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jalan tol di seluruh Indonesia.
"Pencapaian ini adalah buah dari kerja keras tim JMTC yang terus berinovasi untuk menjawab kebutuhan masyarakat dengan layanan yang responsif, profesional, dan berbasis teknologi. Kami tidak akan berhenti di sini, komitmen untuk meningkatkan kenyamanan pengguna jalan tol tetap menjadi prioritas utama Jasa Marga," tegas Yoga.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemanfaatan teknologi mutakhir dan pengembangan kapasitas SDM.
"Kami tidak hanya berinvestasi pada teknologi canggih, tetapi juga membangun sumber daya manusia yang sigap, solutif, dan berorientasi pada pelanggan. Ke depan, inovasi layanan akan terus kami tingkatkan," tambahnya.
CEO Frontier & Founder Top Brand Award Handi Irawan, dalam kesempatan yang sama, menyoroti peran kritis kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI) dalam transformasi layanan contact center.
"Integrasi AI memungkinkan perusahaan merespons kebutuhan pelanggan secara lebih cepat, efisien, dan personal. Teknologi ini bukan hanya meningkatkan akurasi, tetapi juga membuka pintu bagi interaksi yang lebih manusiawi dan solutif," ujar Handi. (end)